Profil Perusahaan
Martha Tilaar Group merupakan perusahaan
kecantikan terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1970 oleh DR. HC.
Martha Tilaar. Perusahaan ini membawahi beberapa perusahaan, termasuk Kalbe
Group. Perusahaan ini mengeluarkan beberapa produk-produk kecantikan yang telah
dikenal di Indonesia, seperti Caring, Mirabella, Rudy Hadisuwarno Cosmetics,
Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden, dan Dewi
Sri Spa.
Perusahaan ini juga memiliki program-program
untuk mendorong industri kecantikan di Indonesia. Melalui Puspita Martha International Beauty School, dapat
menciptakan tenaga terampil profesional yang mampu menghasilkan pekerjaan bagi
dirinya sendiri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang
lain. Pengadaan beauty class sering
dilakukan, meliputi langkah demi langkah tata rias yang baik dan benar,
motivasi, kepribadian, tata busana, serta jiwa enterepreneurship. Martha Tilaar Group juga
bekerjasama dengan Universitas Indonesia mendirikan Magister S2 Herbal UI agar
Indonesia yang memiliki kekayaan alam terbesar kedua setelah Brazil memiliki
industri herbal yang maju dan menghasilkan devisa negara. Kemudian sejak tahun
2007, perusahaan menyelenggarakan Martha
Tilaar Innovation Center (MTIC) Award yang bekerjasama dengan
Kementrian Riset dan Teknologi dan didukung oleh Sariayu, yang merupakan sebuah
penghargaan bagi kegiatan penelitian dan karya tulis mengenai riset berbahan
alam yang bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan, yang tetap
memperhatikan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan oleh DR. (H.C.)
Martha Tilaar pada tahun 1970 sebagai sebuah salon kecantikan kecil yang
berukuran hanya 4x6 meter. Pada tahun 1977, Martha Tilaar bersama mitra
usahanya Bernard Pranata dan Theresia Harsini Setiady (pendiri Kalbe Group),
mendirikan PT Martina Berto dan meluncurkan produk kecantikan dan jamu modern
di bawah brand Sariayu.
Pada tahun 1981, didirikan pabrik modern
pertama di Jalan Pulo Ayang No. 3, Pulogadung
Industrial Estate. Perusahaan ini memproduksi kosmetik dan obat herbal dengan
merek “Sariayu-Martha Tilaar”. Pabrik
kedua kemudiandidirikan pada tahun 1986 di Jalan Pulo Kambing, Kawasan Industri
Pulogadung ("Pabrik Pulo Kambing").
Untuk mendistribusikan
produk-produk kosmetiknya, didirikan PT Sari Ayu Indonesia sebagai distributor
eksklusif bagi produk-produk PT Martina Berto pada tahun 1983. Produk-produk
andalan PT Martina Berto mulai bervariasi pada tahun 1988 hingga 1990, di
mana-mana merek-merek seperti Cempaka, Jamu Martina, Pesona, Biokos Martha
Tilaar, Caring Colours Martha Tilaar, dan Belia Martha Tilaar mulai
diluncurkan. Untuk meraih segmen-segmen pasar yang lebih bervariasi, perusahaan
meluncurkan Professional
Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa, Jamu Garden dan sebagainya pada tahun
2001-2009.
PT Martina Berto kemudian
menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat mutu
ISO 9001 pada tahun 1996. Pada tahun 2000, perusahaan memperoleh sertifikat ISO
14001. Sebelumnya, pada tahun 1999, perusahaan ini berhasil mengakuisisi Kalbe
Group.
Pada tahun 2011, perusaahaan
mengubah namanya menjadi PT Martina Berto Tbk. Di tahun yang sama, perusahaan
ini juga terpilih menjadi salah satu dari 55 perusahaan dunia sebagai anggota
Global Conpact Lead PBB di Davos, Switzerland. Setahun kemudian, pada 2012, PT Martina Berto Tbk menerima
penghargaan sebagai Pioneer in Technology
dari Kementrian Industri dan penghargaan dalam Asia Responsible Entrepreneurship Awards untuk kategori Green Leadership. Perusahaan ini terus
menerima penghargaan di tahun-tahun berikutnya, seperti Corporate Image Award
2013, 1st Outstanding Corporate Innovation Award 2015, Sustainable Business
Award 2016, Anugerah Abyudaya 2016, Family Business Award 2016 : "Building
Family Reputation", dan lain sebagainya.
Saat
ini, Martha Tilaar Group terdiri atas PT Martina Berto Tbk (perusahaan pemasaran dan produksi),
PT Cedefindo (perusahaan produksi dan maklon), PT SAI Indonesia (perusahaan distributor dan
logistik), PT Martha Beauty Gallery (sekolah dan pendidikan
kecantikan Puspita Martha International School), PT Cantika Puspa Pesona (perusahaan jasa spa dan salon
termasuk usaha waralaba), PT
Creative Style Mandiri (perusahaan
agensi periklanan), dan PT
Kreasi Boga Primatama (perusahaan
penyedia tenaga kerja).
Value
Martha
Tilaar Group memegang teguh nilai-nilai perusahaan yang disebut DJITU. DJITU
terdiri dari:
1. Disiplin
Setiap karyawan harus menunjukkan komitmen dalam tepat
waktu untuk memaksimalkan efisiensi perusahaan.
2. Jujur
Dari kejujuran setiap karyawan, sebuah perusahaan dapat
tumbuh menjadi perusahaan yang sehat dan mampu terus berkembang.
3. Inovatif
Cara berpikir inovatif dan sikap provokatif adalah aset
berharga bagi perusahaan. Terobosan baru akan tercipta dari cara berpikir
inovatif ini.
4. Tekun
Menjadi rajin dan fokus dalam melakukan dan mengembangkan
isu-isu yang terkait dengan tanggung jawab akan memudahkan perusahaan untuk
mencapai target yang sesuai. Ketekunan juga meningkatkan kualitas karyawan.
5. Ulet
Bersedia bekerja keras, berkomitmen dan tidak pernah
menyerah dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan menunjukkan bahwa
seseorang memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ini penting bagi
keberlanjutan dan kemajuan perusahaan.
Visi Misi
Visi dari Martha Tilaar Group adalah untuk
menjadi perusahaan kecantikan global terkemuka dengan nilai-nilai alam dan
timur, menggunakan penelitian, pengembangan, dan teknologi modern dalam
memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Misi dari Martha Tilaar Group adalah untuk
mengoperasikan perusahaan kecantikan kelas dunia berdasarkan nilai inti Martha
Tilaar Group.
Pilar Perusahaan
Terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur,
Martha Tilaar Group selalu bersemangat untuk terus menggali kekayaan alam dan
budaya Indonesia untuk mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Semangat
tersebut dituangkan ke dalam 4 Pilar Martha Tilaar Group yang menjadi landasan
dalam setiap kegiatan grup perusahaan dan setiap unit bisnis yang dijalankan.
1. Beauty Culture
Martha
Tilaar Group begitu peduli pada kelestarian budaya Indonesia, dan kepedulian
diwujudkan lewat penciptaan rangkaian warna tata rias Trend Warna Sariayu
setiap tahun. Sejak tahun 1987, Trend Warna Sariayu telah menjadi barometer dan
kiblat tata rias wanita Indonesia. Selain itu, perusahaan juga berperan serta
dalam industri kreatif dan budaya
Indonesia.
2. Beauty Education
Martha
Tilaar Group berbagi ilmu pada masyarakat yang tertarik dengan dunia
kecantikan, melalui pendirian lembaga belajar, pengadaan beauty class, hingga bekerjasama dengan instansi pendidikan dan
pemerintah dalam memperluas wawasan masyarakat, khusunya wanita Indonesia,
mengenai kecantikan.
3. Beauty Green
Kecantikan
sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu wujud hati yang cantik adalah
hati yang memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Meyakini hal tersebut,
Martha Tilaar Group pun berkomitmen untuk ikut menjaga dan melestarikan
lingkungan hijau untuk kehidupan yang lebih baik denngan membangun Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) pada
tahun 1997.
Martha
Tilaar Group juga mengimplementasikan Green
Science. Green
Science merupakan sebuah konsep dari produk Sariayu Putih
Langsat yang mencakup 4 hal, yang memperhatikan kelestarian lingkungan,
yaitu Green Resources (penggunaan
bahan dasar alami), Green
Development (proses pengembangan ramah lingkungan), Green Process (
proses produksi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan), dan Green Output (hasil
produk yang aman dan ramah lingkungan). Martha Tilaar Group juga berkomitmen
mengajak masyarakat untuk turut melakukan Pelestarian Bumi Bersama WWF Indonesia, di mana untuk setiap
pembelian produk Sariayu Trend Warna, konsumen turut berkontribusi dalam
pelestarian alam Indonesia.
4. Empowering Women
Martha
Tilaar Group memiliki program pemberdayaan wanita lewat beragam dukungan dan
pelatihan, diantaranya melalui program-program sebagai berikut:
- Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi sebagai penjual jamu gendong.
- Wanita Terampil Mandiri yang memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca bencana.
- Miss Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda yang cantik, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
- Martha Tilaar Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa profesional di Cikarang, yang bertujuan memberdayakan wanita muda agar terhindar dari women trafficking yang banyak terjadi di daerah miskin dan tertinggal.
- Roemah Martha Tilaar menjadi wahana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang handal dan terpercaya di wilayah Gombong dan sekitarnya sebagai bagian dari kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
Filosofi Perusahaan
Martha Tilaar Group mengembangkan manajemen branding korporasi dengan menganggap
Martha Tilaar sebagai "merek perusahaan selimut", dari mana nama
NET-I3 muncul. NET adalah singkatan dari Natural,
Eastern, Technology, sedangkan I3 singkatan dari Icon, Innovation dan
Institution. Konsep NET menyoroti keunikan konsep pengembangan merek dan
bisnis, sedangkan rangkaian produknya diperkaya dengan nilai-nilai tradisional
timur dan dirancang oleh penggunaan teknologi modern. Perusahaan sangat percaya
bahwa penerapan konsep ini menguntungkan Martha Tilaar Group dalam mendapatkan
keunggulan kompetitifnya di industri kosmetik lokal dan global. Lebih dari itu,
konsep tersebut diajukan untuk menguntungkan pemangku kepentingan, pemegang
saham, karyawan, konsumen akhir dan masyarakat secara keseluruhan.
PEMBAHASAN
Pasar Kecantikan Timur
Tengah
Pasar kecantikan Timur Tengah selama beberapa
tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini sesuai
dengan pertumbuhan pasar kosmetik global. Terdapat beberapa alasan di balik semakin
kuatnya pertumbuhan pasar kecantikan di Timur Tengah. Salah satu pendorong
utama adalah tingginy disposable income terutama
di negara-negara GCC, seperti UAE dan Arab Saudi yang memiliki populasi besar
dan wisatawan yang tinggi. Selain itu, semakin banyaknya pusat perbelanjaan dan
mall juga memainkan peran penting
akan perubahan kebiasaan berbelanja di Timur Tengah.
Faktor budaya menjadi salah satu alasan akan
pertumbuhan pasar kosmetik di Timur Tengah. Perubahan budaya yang semakin
terbuka di Timur Tengah ditunjukkan dengan semakin fleksibelnya hukum agama
yang diterapkan di beberapa negara. Seperti yang telah diketahui, mayoritas
penduduk Timur Tengah memeluk agama Islam, sehingga beberapa negara Timur
Tengah menerapkan hukum agama yang ketat. Hal ini semakin berubah dalam beberapa
tahun terakhir, di mana penggunaan kosmetik bagi perempuan semakin banyak
diterima oleh masyarakatnya.
Kawasan Timur Tengah memiliki kesenjangan
gender yang tinggi dalam hal tenaga kerja. Meskipun demikian, saat ini semakin
banyak perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja. Hal ini ditunjukkan oleh
Arab Saudi, yang merupakan pasar terbesar di Timur Tengah, yang kini
mengizinkan perempuan untuk bekerja sebagai beauty
advisor, setelah sebelumnya hal ini dilarang. Semakin banyaknya tenaga
kerja perempuan menyebabkan adanya pendapatan yang lebih tinggi, dan salah satu
prioritas utama bagi perempuan adalah membeli produk kecantikan. Berdasarkan
Euromonitor, semakin banyaknya perempuan yang beraktivitas di luar rumah,
penggunaan kosmetik sehari-hari juga akan meningkat.
Semakin terbukanya budaya di Timur Tengah
akan menghasilkan semakin besar akses pada tren-tren fashion dan kecantikan di dunia. Selain itu, semakin banyak pula penggunaan
sosial media, yang mendorong persebaran informasi dan kebutuhan akan produk
kecantikan. Terlebih lagi, populasi Timur Tengah terbilang muda dibandingkan
kawasan lain di dunia. Sebesar 40% penduduknya berusia di bawah 25 tahun.
Penduduk yang masih muda menjadi daya tarik sendiri bagi pelaku industri
kecantikan, karena merupakan segmen pasar yang paling potensial bagi produk
kosmetik. Oleh karena itu, berbagai ahli memprediksi bahwa pasar kosmetik dan
kecantikan Timur Tengah akan terus meningkat.
Saluran
distribusi kosmetik di Timur Tengah juga semakin menguat, dengan pemain-pemain
yang telah dikenal secara global, seperti Sephora dan Wojooh yang berada di
bawah Chalhoub. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai toko retail kosmetik telah menjamur di
kawasan Timur Tengah, yang turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri
kecantikan. Saat ini terdapat 70 toko Wojooh di sembilan pasar kawasan Timur
Tengah, dan 45 toko Sephora di lima pasar.
Analisis
dari Goldstein Research memperkirakan bahwa pasar kosmetik Timur Tengah akan
berekspansi pada CAGR sebesar 6,4% selama periode 2017-2025. Pasar juga
diprediksi untuk mencapai USD 32,2 miliar pada tahun 2025. Goldstein Research
juga melakukan segmentasi pasar kosmetik di Timur Tengah sebagai berikut:
1.
Jenis
Produk
-
Perawatan
kulit
-
Perawatan
rambut
-
Kosmetik
-
Parfum
-
Produk
kebersihan
2.
Berdasarkan
Pengguna Akhir
-
Konsumen
premium
-
Pasar
masal
-
Professional
3.
Berdasarkan
Demografi
-
Produk
kosmetik pria
-
Produk
kosmetik wanita
4.
Berdasarkan
Saluran Distribusi
-
Online
-
Offline (mencapai 82%)
5.
Berdasarkan
Negara
-
Kingdom
of Saudi Arabia (KSA)
-
United
Arab Emirates (UAE)
-
Iran
Cosmetics Market
-
Qatar
Cosmetics Market
-
Oman
Cosmetics Market
- Kuwait Cosmetics Market
- Bahrain Cosmetics Market
- Jordan Cosmetics Market
- Rest of Middle East Cosmetics Market
Berdasarkan jenis produk, terdapat lima produk kecantikan yang banyak diminati di Timur Tengah, yaitu perawatan kulit, perawatan rambut, kosmetik, parfum, dan produk kebersihan. Permintaan yang tinggi akan produk halal menjadi salah satu perhatian utama bagi industri kecantikan yang akan memasuki pasar Timur Tengah. Produk yang halal akan memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi di dalam pasar.
Dari
segi perawatan kulit, produk yang banyak diminati adalah sunscreen, cleanser, dan antioxidant
serum. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang panas, kering, dan berdeb.
Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan akan ketiga produk ini.
Dari
segi perawatan rambut, pasar Timur Tengah cukup menjanjikan. Pasar Timur Tengah
dan Afrika dalam hal perawatan rambut, diekspektasi untuk mencapai CAGR sebesar
9,75% selama periode 2018-2023, dengan pertumbuhan tercepat di banding kawasan
lain. Negara Turki, Iran, Mesir, Arab Saudi, dan UAE merupakan negara teratas
dalam hal revenue pada segmen
perawatan rambut di Timur Tengah. Iran merupakan pemimpin pasar, diikuti Turki,
Arab Saudi, Israel, dan UAE. Pengeluaran perawatan rambut per kapita di Timur
Tengah lebih besar daripada Afrika, sehingga merupakan pasar potensial bagi
produk perawatan rambut yang ingin berekspansi.
Produk kosmetik juga tidak kalah diminati.
Saat ini, beauty blogger dan
selebriti sosial media seperti keluarga Kardashians sangatlah populer di Timur
Tengah, terutama UAE. Tren kosmetik terkini di kawasan Timur Tengah adalah contouring, yang merupakan gaya kosmetik
Barat. Masyarakat Timur Tengah lebih menyukai penggunaan kosmetik yang lebih
tebal dan berlapis-lapis. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan produk foundation dan bedak yang sangat kuat di
Timur Tengah.
Produk
parfum merupakan salah satu produk kecantikan yang paling diminati di Timur
Tengah saat ini. Pasar parfum terutama di GCC (The Gulf Cooperation Council)
yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar,
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, pada tahun 2017 memiliki nilai lebih dari USD
2,2 miliar dan diprediksi akan mencapai USD 3,7 miliar pada tahun 2023. Saat
ini parfum banyak digunakan sehari-hari oleh masyarakat Timur Tengah, karena
meningkatnya aktivitas di luar rumah dalam beberapa tahun terakhir.
Produk kebersihan paling banyak diminati di Israel. Selain
Israel, jenis produk ini juga banyak diminati di Arab Saudi. Produk kebersihan dengan
peminat tertinggi adalah kebersihan mulut, yang meliputi penyegar nafas, dental floss, perawatan gigi, pencuci
mulut, sikat gigi, dan pasta gigi.
Dari segi pengguna akhir, konsumen premium memiliki
pertumbuhan yang tinggi. Diperkirakan, pasar kosmetik premium akan mencapai
CAGR sebesar 8,6% pada periode 2017-2025. Pasar premium juga diperkirakan akan
mencapai USD 14,3 miliar pada tahun 2025 karena besarnya pengeluaran per kapita
untuk produk premium. Selain itu, segmen pasar masal dan professional juga
diperkirakan akan terus bertumbuh.
Berdasarkan saluran distribusi, saluran offline menguasai 82% pasar kosmetik Timur Tengah pada tahun 2017.
Hal ini karena mulai menjamurnya pusat perbelanjaan dan toko-toko retail kosmetik. Saat ini,
perusahaan-perusahaan mulai mengembangkan saluran online untuk melakukan penjualan.
Secara keseluruhan, pasar kecantikan di Timur Tengah sangat
potensial. Perubahan trend dan budaya yang semakin modern, pertumbuhan disposable income, dan semakin banyak
ekspatriat yang memasuki Timur Tengah merupakan daya tarik bagi perusahaan
kecantikan untuk berekspansi ke Timur Tengah. Berbagai badan penelitian dan
survey juga memprediksi pertumbuhan yang baik bagi pasar kecantikan di Timur
Tengah selama periode 2017-2025.
Analisis
SWOT Martha Tilaar
Strength
1.
Produk Halal
Seluruh produk Martha Tilaar
Group telah memiliki sertifikat halal. Hal ini merupakan keunggulan kompetitif
karena tidak seperti beberapa perusahaan kosmetik yang harus melakukan
reformulasi sebelum memasuki Timur Tengah, seluruh produk Martha Tilaar telah
memenuhi syarat halal untuk dipasarkan, sehingga tidak perlu melakukan
reformulasi. Sebagai brand dari
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, target konsumen di Timur
Tengah akan merasa lebih ‘aman’ ketika menggunakan produk Martha Tilaar.
Analis kecantikan
mengemukakan bahwa untuk memperoleh sertifikat halal, tidak hanya formulasi
yang harus diperhatikan, melainkan keseluruhan rantai pasokan. Hal ini meliputi
storing, handling, packaging, labelling, dan
lain-lain. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang belum memiliki label halal,
perlu mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk memasuki pasar Timur Tengah.
2.
Segmentasi Luas
Dari lima jenis produk
kecantikan yang paling diminati di Timur Tengah, Martha Tilaar Group memiliki
empat jenis produk andalan. Dari segi perawatan kulit, Martha Tilaar Group
memiliki Sariayu, Biokos, Solusi, dan Dewi Sri Spa. Dari segi perawatan rambut,
Martha Tilaar Group memiliki Sariayu dan Rudi Hadisuwarno. Sariayu mengeluarkan
tonik, pelembut, minyak, mist, dan
shampoo. Bahkan, Sariayu memiliki lini khusus hijab untuk perawatan rambutnya,
yang sangat potensial untuk dipasarkan di Timur Tengah. Sedangkan rangkaian
Rudy Hadisuwarno, selain shampoo, conditioner,
creambath, serum, vitamin, dan lain-lain, juga mengeluarkan rangkaian untuk
konsumen pria, seperti hair gel, hair
wax, dan hair growth serum.
Dari segi kosmetik,
segmentasi Martha Tilaar dilakukan dari segi harga dan target konsumen. Produk
Belia dan Caring memiliki harga yang lebih rendah dan ditujukan bagi konsumen
muda. Produk Sariayu memiliki harga menengah dan ditujukan bagi konsumen dewasa
muda hingga dewasa. Sedangkan produk PAC memiliki harga tertinggi dan ditujukan
untuk konsumen professional. Untuk pasar Timur Tengah, Martha Tilaar dapat
menyasar pasar masal dan professional melalui produk Sariayu dan PAC.
3.
Inovasi
Martha Tilaar Innovation
Center (MTIC), pusat riset dan pengembangan milik Martha Tilaar Group, mampu
mengeluarkan inovasi-inovasi yang unik. Sejalan dengan visi dan misinya untuk
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, Martha Tilaar Group melalui MTIC telah
mengeluarkan produk-produk yang eksotis.
Riset dilakukan melalui
Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) yang salah satunya berfokus pada kosmetik dan
aromatic (TOKA). Saat ini, lebih dari 650 spesies tanaman dimanfaatkan untuk
berinovasi dalam hal kosmetik dan aromatic, meliputi ekstrak buah Langsat dan
bunga kembang sepatu (hibiscus), ekstrak cabai, ekstrak kemangi, ekstrak jambu
biji, ekstrak meniran, ekstrak remujung, ekstrak pegagan, ekstrak jeruk purut,
ekstrak tebu, ekstrak manggis, ekstrak delima, ekstrak java complex, ekstrak oxi
complex, dan lain-lain. Dengan berinovasi dalam hal kosmetik dan aromatik,
Martha Tilaar dapat membawa keunikan yang beragam ketika memasuki Timur Tengah.
4.
Keanggotaan Intercolor
Pada tahun 2018, Martha
Tilaar Group berhasil menjadi anggota dari Intercolor, sebuah organisasi
nirlaba yang berpusat di New York. Organisasi ini beranggotakan para ahli warna
dari berbagai bidang, yang mewakili asosiasi nasional dan konsultan para pemain
dunia dalam bidang tekstil, fashion, dan
desain produk. Sebagai salah satu dari 17 anggota di dunia, Martha Tilaar Group
dapat berpartisipasi dalam penentuan tren warna dunia 2020. Hal ini merupakan
kekuatan bagi brand Martha Tilaar di
mata dunia.
Weakness
1.
E-commerce
Penjualan online produk Martha Tilaar Group tidaklah
maksimal. Di Indonesia, produk-produknya lebih banyak dijual dan dipasarkan
secara offline. Untuk dapat memasuki
pasar Timur Tengah, dibutuhkan platform
online yang baik, karena untuk mendirikan toko offline membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu,
Martha Tilaar Group perlu mengembangkan jaringan online miliknya.
2.
Pengalaman Internasional Kurang
Meskipun telah berpengalaman
selama kurang lebih 40 tahun di industri kecantikan Indonesia, Martha Tilaar
Group tidak memiliki banyak pengalaman secara internasional. Beberapa ekspor
telah dilakukan, namun skalanya belum besar. Beberapa negara yang telah
dimasuki meliputi Malaysia, Brunei, Singapura, dan beberapa negara Asia
Pasifik. Pendirian toko hanya terdapat di Singapura sementara ini, sedangkan di
Filipina masih berupa agen. Oleh karena itu, hal ini menjadi kelemahan bagi
Martha Tilaar Group untuk memasuki Timur Tengah.
3.
Sumber Daya Manusia
Produk Martha Tilaar sangat
unik dan kental dengan unsur-unsur Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan beauty advisor yang paham betul dengan
keunggulan setiap produknya. Hal ini dapat menjadi kelemahan bagi perusahaan
ketika memasuki Timur Tengah, karena dibutuhkan training khusus bagi tenaga kerjanya, terutama beauty advisor, terlebih dengan banyaknya varian produk yang
dimiliki.
4.
Belum Ada Produk Parfum Terspesialisasi
Produk aromatic Martha
Tilaar sejauh ini hanya meliputi body
mist Belia dan beberapa produk spa. Untuk memenuhi permintaan parfum Timur
Tengah, perlu dilakukan inovasi untuk menciptakan parfum yang lebih tahan lama
(bukan sekedar body mist), misalnya
parfum EDT, yang ditujukan pada pasar yang lebih dewasa.
Opportunity
1.
Perubahan Budaya
Budaya di Timur Tengah
semakin tidak konservatif. Hal ini menyebabkan produk-produk kecantikan semakin
diterima di masyarakat. Penggunaan internet yang lebih tinggi menyebabkan
semakin mudah diaksesnya tren-tren kecantikan global, yang menyebabkan semakin
tingginya permintaan akan produk-produk kecantikan. Kiblat gaya berdandan barat
juga semakin banyak dianut, dengan banyaknya muncul beauty blogger dan ketenaran social
media influencer seperti keluarga Kardashian.
2.
Semakin Banyak Tenaga Kerja Perempuan
Setelah bertahun-tahun
terjadi kesenjangan gender dalam bidang tenaga kerja, perlahan-lahan perempuan
semakin banyak memasuki pasar tenaga kerja di Timur Tengah. Semakin banyaknya
perempuan yang bekerja, menyebabkan semakin banyak disposable income, di mana bagi perempuan salah satu prioritas
pengeluaran utama adalah kosmetik dan kecantikan. Selain itu, semakin banyaknya
perempuan yang bekerja menyebabkan semakin banyak aktivitas di luar rumah, yang
berarti kebutuhan akan produk perawatan seperti sunscreen dan kosmetik sehari-hari semakin tinggi.
3.
Populasi Muda
Populasi Timur Tengah
terhitung muda. Sebanyak 40% dari populasinya berusia di bawah 25 tahun. Selain
itu, populasinya juga semakin besar, terutama di negara-negara GCC. Populasi
muda yang besar merupakan konsumen potensial bagi produk kecantikan. Hal ini
karena usia yang lebih muda lebih aware dengan
tren kecantikan dan memiliki akses lebih banyak pada informasi.
4.
Tingginya Jumlah Pendatang
UAE, sebagai salah satu
pasar terbesar di Timur Tengah, memiliki jumlah pendatang yang sangat besar.
Sebesar 89% dari populasinya merupakan ekspatriat. Dibandingkan masyarakat asli
Timur Tengah, ekspatriat memiliki awareness
yang lebih tinggi akan produk-produk kecantikan dan kosmetik. Mereka juga
menjadi segmen potensial tersendiri untuk produk-produk tertentu.
5.
Permintaan yang Tinggi akan Produk-Produk Halal dan Natural
Produk-produk halal dan berbahan
natural dan herbal mengalami pertumbuhan permintaan yang tinggi di Timur
Tengah. Hal ini karena semakin meningkatnya kesadaran akan bahaya bahan kimia.
Produk-produk Martha Tilaar yang berbahan herbal dan alami merupakan peluang
untuk memasuki pasar Timur Tengah.
Threat
1.
Persaingan
Persaingan memasuki pasar
kecantikan Timur Tengah cukup ketat. Selain adanya Sephora dan Wojoo, Make Up
For Ever juga mulai berekspansi ke Timur Tengah. Selain itu, perusahaan lokal
seperti Arabian Oud juga merupakan pesaing yang kuat. Pesaing lain meliputi L’oréal,
Shiseido, Unilever, Estée Lauder, Procter & Gamble, Lvmh, Coty, Chanel,
Dior, Guerlain, Clarins, Clinique, Lancôme, Beiersdorf, Mac, Revlon, dan Avon.
2.
Resesi Ekonomi
Negara-negara yang tergabung
dalam GCC yang terdiri dari Bahrain,
Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, pada tahun 2018 mengalami
resesi ekonomi. Resesi ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat
bahkan berhenti, utang publik yang meningkat, ketidakpastian politik, konflik,
dan lain-lain. Dengan adanya resesi ekonomi, pendapatan dan daya beli akan
menurun.
3.
Rawan Konflik
Beberapa negara di Timur
Tengah rawan akan konflik. Konflik-konflik ini meliputi perang saudara,
terorisme, dan konflik politik. Iran, sebagai pemimpin pasar produk perawatan
rambut, sedang berada di tengah konflik mengenai pengembangan senjata dengan
negara-negara lain. Hal ini merupakan resiko bagi perusahaan apabila ingin
memasuki pasar kecantikan Iran.
Analisis
Pesaing
Konsumen
Timur Tengah menghabiskan 60% anggaran kecantikan mereka pada parfum, 30% pada make-up, dan 10% pada perawatan kulit.
Akan tetapi, tren saat ini mulai berubah, di mana permintaan lebih besar pada
produk-produk natural dengan harga rendah. Hal ini menyebabkan tingginya
permintaan atas perawatan kulit dan rambut, dan diprediksi akan terus tumbuh
hingga 16% pada tahun 2020. Untuk kosmetik sendiri, produk kosmetik mewah lebih
diminati terutama pada negara-negara yang tergabung dalam GCC. Selain itu,
konsumen kosmetik juga lebih banyak berasal dari pendatang.
Produk kecantikan mewah (luxury
brand) misalnya, saat ini dikuasai oleh Arabian Oud (lokal) dan merek
lainnya seperti L’oréal, Shiseido, Estée Lauder, Chanel, Dior, Guerlain,
Clarins, Clinique, Lancôme, dan lain-lain. Pemain-pemain yang kuat dengan
jaringan yang luas menyebabkan segmen kecantikan premium bukanlah segmen yang
tepat bagi Martha Tilaar.
Berdasarkan data tersebut, Martha Tilaar sebaiknya berfokus
pada produk perawatan kulit dan rambut. Pada bidang parfum, Martha Tilaar belum
memiliki produk andalan. Selain itu, persaingan yang ketat dari parfum-parfum
mewah juga menjadi kendala bagi Martha Tilaar, karena apabila Martha Tilaar
memutuskan untuk berfokus pada parfum, maka ia terhitung baru dan belum
berpengalaman.
Di sisi lain, produk kosmetik juga memiliki persaingan yang
sangat kuat. Selain produk kosmetik mewah yang paling menguasai pasar, produk
kosmetik lainnya juga memiliki persaingan yang ketat, terutama dari Sephora dan
Make Up For Ever yang jaringan distribusinya sangat kuat di Timur Tengah.
Kosmetik lokal seperti Arabian Oud dan Huda Beauty juga sangat kuat di Timur
Tengah, terutama Dubai.
Oleh karena itu, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada
perawatan kulit dan rambut. Permintaan yang tinggi akan produk yang natural dan
halal merupakan peluang bagi Martha Tilaar. Dengan produk-produknya yang telah
bersertifikat halal dan penggunaan herbal dan bahan-bahan alami menjadi
keunggulan kompetitif bagi Martha Tilaar.
Pada perawatan rambut
sendiri, Martha Tilaar memiliki lini khusus hijab yang sangat sesuai bagi
konsumen Timur Tengah. Negara Iran yang merupakan pemimpin pasar perawatan
rambut merupakan negara potensial untuk dimasuki. Selain
Iran, pasar potensial juga terdapat di Turki, Arab Saudi, Israel, dan UAE.
Pengeluaran perawatan rambut per kapita di Timur Tengah lebih besar daripada
Afrika, sehingga merupakan pasar potensial bagi produk perawatan. Oleh karena
itu, Martha Tilaar dapat berfokus pada rangkaian perawatan rambut hijab Sariayu, yang selain harganya
murah (bukan produk mewah atau premium), juga sesuai dengan mayoritas penduduk
Timur Tengah yang menggunakan hijab.
Di
samping perawatan rambut, perawatan kulit juga menjadi salah satu peluang bagi
Martha Tilaar untuk memasuki Timur Tengah. Rangkaian skin care yang bervariasi merupakan keunggulan bagi Martha Tilaar.
Dari segi perawatan kulit, produk yang banyak diminati adalah sunscreen, cleanser, dan antioxidant serum. Hal ini dikarenakan
kondisi lingkungan yang panas, kering, dan berdebu. Produk yang sesuai adalah
rangkaian Solusi dan Biokos.
Keunggulan
Solusi adalah sebagai produk organic pertama di Indonesia. Permintaan yang
tinggi di Timur Tengah akan produk yang lebih alami dan tidak mengandung
bahan-bahan yang berbahaya merupakan peluang bagi Martha Tilaar untuk
meluncurkan produk ini di Timur Tengah. Pesaing utamanya adalah Herbal
Essentials, yang menguasai pasar perawatan herbal di UAE. Akan tetapi, Herbal
Essentials mengadopsi formulasi yang didasarkan pada budaya daerahnya,
sedangkan bahan-bahan alami khas Indonesia yang digunakan Martha Tilaar menjadi
pembeda dengan produk-produk Herbal Essentials.
Biokos
merupakan rangkaian perawatan kulit andalan Martha Tilaar. Biokos dapat
memenuhi permintaan akan serum, yang merupakan andalannya. Di antara rangkaian
perawatan kulit Martha Tilaar, Biokos merupakan perawatan yang paling intensif.
Analisis Product Life Cycle (PLC)
Siklus hidup produk (PLC) merupakan tahap-tahap yang dilalui
sebuah produk setelah pengembangan, yang meliputi pengenalan pada pasar hingga tahap
penghentian produk. PLC sangat penting bagi pemasar agar produk dapat diterima
dan sukses di pasaran. PLC dimulai dengan pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan,
dan penurunan. Pengambilan keputusan pemasar juga dapat didasarkan pada PLC. Sebagai
contoh, apabila pasar tidak lagi tumbuh namun produk masih berhasil (cash cow), maka perusahaan dapat
menggunakan uang yang dihasilkan untuk berinvestasi di produk lain yang
pasarnya masih tumbuh.
Sumber: Bayus (1994)
Apabila Martha Tilaar memasuki Timur Tengah, produknya akan
berada di tahap pengenalan. Tahap ini merupakan tahap pertama dalam PLC. Biaya
pemasaran pada tahap ini biasanya lebih tinggi dari tahap lain. Tujuan tahap
pengenalan ini adalah untuk mengedukasi konsumen potensial mengenai nilai dan
manfaat produk, menciptakan brand
awareness, dan mendorong agar konsumen mencoba produk tersebut.
Seperti produk kecantikan pada umumnya, mayoritas keputusan
pembelian produk kecantikan didasarkan pada review
pengguna lain. Informasi review ini
diperoleh dari sosial media seperti Instagram dan Youtube. Agar konsumen mau
membeli dan mencoba, Martha Tilaar dapat menggunakan beauty influencer melalui sosial media. Popularitas beauty influencer di Timur Tengah saat
ini sedang tinggi-tingginya. Dengan membayar beauty influencer untuk mereview produk Martha Tilaar dengan baik,
maka selain menjangkau audiens yang besar juga akan mendorong keputusan
pembelian. Dengan demikian, konsumen akan mencoba produk yang ditawarkan.
Berdasarkan data Goldstein Research, pembelian kosmetik di
Timur Tengah sebagian besar dilakukan secara offline, hingga mencapai 82%. Oleh karena itu, jaringan kosmetik
besar mendirikan toko di pusat-pusat perbelanjaan di Timur Tengah untuk
mencapai konsumennya. Membangun toko akan sulit dilakukan Martha Tilaar yang
merupakan pemain baru, karena dibutuhkan biaya yang besar. Untuk dapat
meningkatkan brand awareness konsumen
secara offline, Martha Tilaar dapat
melakukan event atau membagi sampel
di pusat-pusat perbelanjaan tersebut, agar konsumen dapat mencoba produknya.
Tahap pengenalan ini tidaklah singkat. Hal ini terutama pada
merek asing yang memasuki suatu pasar. Oleh karena itu dibutuhkan biaya yang
besar untuk pengenalan produk di pasar asing.
Strategi
Penguatan Brand Equity
Ekuitas merek atau brand
equity merupakan hal yang penting dalam memasarkan produk. Aaker
(1996) mendefinisikan ekuitas merek sebagai lima kategori aset dan kewajiban yang melekat pada nama dan symbol
merek yang mengurangi atau menambah nilai yang diberikan sebuah produk atau
jasa pada konsumen. Kategori ini meliputi brand
awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty, dan other assets. Aset lain meliputi brand exclusive rights, trademarks dan communication board. Oleh karena itu,
berdasarkan teori, ekuitas merek berbasis konsumen terbagimenjadi dua, yaitu
persepsi konsumen (brand awareness, brand
association, brand perceived) dan perilaku konsumen (brand loyalty, kemauan membayar lebih tinggi).
Untuk
membangun ekuitas merek, perusahaan harus mempertimbangkan persepsi dan
perilaku konsumen. Persepsi konsumen mengenai merek akan mengarahkan mereka
untuk memilih merek tertentu dibanding merek pesaing lainnya (Yoo & Donthe,
2000). Untuk dapat meraih persepsi yang baik dari konsumen, perusahaan harus
dapat mengidentifikasi fitur dan kualitas yang diinginkan konsumen (Sondoh,
Omar, Wahid, Ismail, & Harun, 2007).
Hal
pertama yang harus diperhatikan dalam membangun persepsi yang baik dari
konsumen adalah brand awareness dan brand association. Brand awareness
menunjukkan bagaimana seorang konsumen dapat membedakan dan mengingat sebuah
merek dalam mengambil keputusan pembelian, yang diasosiasikan dengan ingatan
berupa nama, logo, dan tanda tertentu (Sondoh et al., 2007). Sedangkan brand
association berhubungan dengan pengetahuan konsumen mengenai merek (Yoo
& Donthe, 2000).
Untuk
membangun brand awareness dan brand association di Timur Tengah, Martha
Tilaar perlu menggunakan teknik-teknik pemasaran yang tepat. Penggunaan sosial
media merupakan salah satu cara membangun awareness
yang efektif. Physician Formula, misalnya,
merupakan merek kosmetik dengan ekuitas merek yang tinggi, yang berhasil diraihnya
melalui diferensiasi yang jelas dan penggunaan sosial media secara intensif.
Keberhasilan penggunaan sosial media untuk meningkatkan ekuitas merek juga
dibuktikan oleh Glamglow yang berhasil mengalahkan Clinique dan Origins. Dengan
semakin banyaknya akses sosial media di Timur Tengah, dan semakin populernya beauty blogger dan social media influencer, penggunaan sosial media merupakan platform yang paling tepat untuk
meningkatkan brand awareness dan
brand association di Timur Tengah.
Penggunaan
sosial media dapat dilakukan melalui Instagram dan Youtube. Selain melalui
periklanan, Martha Tilaar juga dapat membayar beauty blogger dan social
media influencer berpengaruh di Timur Tengah untuk mereview produknya
dengan baik melalui kedua platform tersebut
agar menjangkau audience yang luas
yang sesuai target konsumen. Hal ini banyak digunakan oleh produk-produk
kecantikan, di mana keputusan pembeliannya sering kali bergantung pada review.
Selain melalui sosial media, pembelian produk kecantikan di
Timur Tengah didominasi oleh penjualan offline.
Hal ini karena maraknya pusat-pusat perbelanjaan baru di Timur Tengah.
Untuk dapat menjangkau konsumen, Martha Tilaar dapat mengadakan event di pusat perbelanjaan dan membagikan sampel agar konsumen mencoba
produknya.
Untuk
meningkatkan brand association, Martha
Tilaar dapat meluncurkan kampanye dan iklan yang menekankan kehalalan dan
kealamian produk-produknya. Tujuannya adalah agar ketika mendengar produk
kecantikan halal atau natural, produk Martha Tilaar adalah yang pertama
terlintas di benak konsumen. Asosiasi merek dengan kata ‘halal’ telah diterapkan
oleh Wardah di Indonesia dan merupakan kesuksesan yang besar. Bagi konsumen
Timur Tengah yang sama-sama memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam,
hal ini dapat diadopsi Martha Tilaar ketika melakukan penetrasi pasar.
Perilaku
konsumen juga tidak kalah penting dalam membangun ekuitas merek. Brand loyalty merupakan salah satu
tantangan bagi perusahaan. Menurut Yoo (2005), konsumen yang merasa nyaman
dengan suatu produk, membeli produk tersebut meskipun produk pesaing memiliki
fitur, harga, dan fungsi yang baik, karena konsumen memiliki komitmen yang kuat
untuk terus menerus menggunakan produk. Pembelian produk berdasarkan kesetiaan
akan menjadi kebiasaan dan biasanya merupakan hasil dari kepuasan merek
(Solomon, 1992). Dapat dikatakan, kunci utama dari brand loyalty adalah kepuasan konsumen.
Agar
konsumen puas, maka kualitas produk haruslah baik dan sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Untuk itu, pemosisian dan segmen yang disasar haruslah tepat. Sebagai
contoh, Physician Formula, yang memiliki ekuitas merek yang tinggi, berfokus
pada anti-aging dan penggunaan
mineral. Kesesuaian pasar dengan produknya mendorong tingginya brand loyalty,
karena konsumen merasa produk tersebut memuaskan dan sesuai dengan kebutuhan
mereka. Martha Tilaar secara khusus melalui rangkaian perawatan rambut hijab
menyasar segmen wanita berhijab, melalui rangkaian produk Solusi menyasar
konsumen perempuan muda di UAE yang aware
akan bahan-bahan alami dan natural, dan melalui rangkaian Biokos menyasar
segmen yang lebih dewasa.
Dapat disimpulkan, brand awareness, association, dan loyalty merupakan tiga faktor utama
dalam membangun ekuitas merek. Untuk itu, penggunaan sosial media merupakan
cara yang efektif bagi Martha Tilaar untuk meningkatkan brand awareness dan association,
melalui beauty blogger dan social media influencer yang
popularitasnya tinggi di Timur Tengah. Selain itu, untuk membangun kesetiaan,
dibutuhkan kualitas yang baik dan segmentasi yang tepat.
Strategi Harga
Secara harga, daya beli konsumen Timur Tengah termasuk
tinggi, terutama UAE dan GCC. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya konsumsi produk
kecantikan mewah di daerah-daerah tersebut. Brand
lokal sendiri, seperti di Iran, memiliki harga yang rendah. Oleh karena
itu, Martha Tilaar sebaiknya menetapkan harga menengah. Apabila Martha Tilaar
menetapkan harga tinggi, ia akan kalah bersaing dengan merek-merek premium.
Sedangkan apabila menetapkan harga rendah, maka tidak akan menguntungkan karena
besarnya biaya operasional. Pasar brand lokal
cukup lemah, sehingga harga menengah merupakan pilihan yang tepat. Hal ini juga
sesuai dengan tingginya permintaan dan tren akan produk natural berharga
terjangkau.
Strategi Supply Chain
Pada Oktober 2018, Martha Tilaar secara resmi bekerja sama
dengan Clariant untuk memasarkan 12 produknya di Asia Pasifik. Jaringan
internasional Clariant yang luas membantu Martha Tilaar memasarkan produknya
secara global. Kerja sama ini dicanangkan oleh Kemenrisetdikti untuk mendorong
ekspor produk Indonesia.
Untuk memasuki pasar Timur Tengah, Martha Tilaar dapat
bekerja sama dengan Clariant. Hubungan baik antara keduanya merupakan
kesempatan bagi Martha Tilaar untuk berekspansi lebih jauh. Clariant juga
memiliki jaringan yang luas di Timur Tengah, terutama di GCC (The
Gulf Cooperation Council) yang terdiri dari Bahrain,
Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Strategi Market Entry
Untuk memasuki Timur Tengah, Martha Tilaar dapat menggunakan
strategi Joint Venture. Hal ini telah
dilakukan Martha Tilaar untuk memasuki pasar Asia Pasifik. Pasar kosmetik lokal
di Timur Tengah cenderung lemah di beberapa negara, di mana mereka kalah
bersaing dengan produk premium asing. Martha Tilaar dapat bekerja sama dengan
perusahaan lokal dalam bentuk joint
venture untuk memasuki Timur Tengah. Dengan melakukan joint venture, Martha Tilaar dapat mengurangi resiko, menghemat
biaya, menggabungkan sumber daya, pertukaran informasi, dan lain-lain.
PENUTUP
Pasar
kecantikan Timur Tengah merupakan pasar yang potensial. Berbagai penelitian dan
survey memprediksi bahwa dalam periode 2017-2025 pertumbuhan pasar kecantikan
Timur Tengah cukup signifikan. Hal ini dikarenakan oleh berubahnya budaya ke
arah yang semakin terbuka, meningkatkan tenaga kerja wanita, meningkatnya disposable income, tingginya pendapatan,
dan usia populasi yang muda. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan industri
kecantikan untuk berekspansi ke Timur Tengah.
Sebagai
kawasan yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, permintaan akan produk
kecantikan yang halal sangat tinggi. Selain itu, tren kecantikan Timur Tengah
saat ini menunjukkan permintaan yang tinggi akan produk natural yang kandungan
kimianya minim. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan kecantikan yang harus
melakukan reformulasi ketika memasuki Timur Tengah. Bagi Martha Tilaar, hal ini
merupakan peluang. Dengan sertifikasi halal dan bahan alami produknya, Martha
Tilaar tidak perlu melakukan reformulasi untuk memasuki Timur Tengah seperti
pesaing-pesaingnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen,
terutama dalam hal kehalalannya.
Untuk memperkuat brand
equity di Timur Tengah, sosial
media seperti Instagram dan Youtube
merupakan platform yang paling tepat.
Kepopuleran beauty influencer di
Timur Tengah saat ini sedang tinggi-tingginya. Oleh karena itu, dengan
memanfaatkan beauty influencer melalui
sosial media akan menjangkau audience yang
besar.
Ketika
memasuki pasar Timur Tengah, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada perawatan
kulit dan rambut. Hal ini karena persaingan pasar kosmetik sangatlah ketat. Di
sisi lain, pasar perawatan kulit dan rambut cukup potensial. Terdapat
permintaan tinggi dalam bidang perawatan kulit akan sunscreen,
cleanser, dan antioxidant
serum. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang panas, kering, dan
berdebu. Selain itu, peminat perawatan rambut di Timur Tengah juga cukup besar.
Hal ini terbukti dengan besarnya pengeluaran
untuk perawatan rambut di Timur Tengah yang mengalahkan Afrika. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada lini perawatan
rambut hijab, rangkaian perawatan Solusi, dan Biokos.
Untuk dapat
bersaing, sebaiknya penetapan harga ditentukan pada harga menengah. Harga yang
tinggi akan sulit bersaing dengan produk mewah, sedangkan harga yang rendah
tidak akan menguntungkan. Harga menengah akan lebih tepat, karena pasar brand lokal yang harganya rendah cukup
lemah.
Joint venture dapat dilakukan oleh
Martha Tilaar untuk memasuki pasar Timur Tengah. Hal ini telah dilakukannya
untuk berekspansi di Asia Pasifik. Dengan melakukan joint venture, resiko akan terminimalisir, dan akan memaksimalkan
sumber daya dan informasi (know-how).
Strategi rantai pasokan dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan Clariant yang
memiliki jaringan yang luas di Timur Tengah. Kerjasama Martha Tilaar dengan
Clariant juga telah dilakukan untuk area Asia Pasifik, sehingga akan lebih
mudah untuk bekerja sama dengan pihak yang sama di kawasan Timur Tengah.
Dapat disimpulkan,
bahwa sebaiknya Martha Tilaar mempertimbangkan memasuki pasar kecantikan Timur
Tengah. Hal ini karena pasar tersebut potensial, terutama untuk beberapa tahun
ke depan. Selain itu, Martha Tilaar memiliki keunggulan untuk bersaing dalam
hal kehalalan produk dan penggunaan bahan-bahan natural.
Daftar Pustaka
Aaker.D
(1996),” Building Strong Brands”, New York: Free press.
Bayus, B. L. (1994). Are product life cycles really getting
shorter?. Journal of Product Innovation
Management: AN INTERNATIONAL PUBLICATION OF THE PRODUCT DEVELOPMENT &
MANAGEMENT ASSOCIATION, 11(4), 300-308.
Cosmetics,
a Booming Market in the Middle East. 2018. https://kawa-news.com/en/cosmetics-a-booming-market-in-the-middle-east/.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.27 WIB.
Dinisari,
Mia Chitra. 2018. PT Martina Berto dan
Clariant Pasarkan 12 Produk ke Internasional. https://ekonomi.bisnis.com/read/20181003/12/845005/pt-martino-berto-dan-clariant-pasarkan-12-produk-ke-internasional.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.38 WIB.
Exploring
Brand Equity in Cosmetics. 2012. https://www.happi.com/issues/2012-11/view_breaking-news/exploring-brand-equity-in-cosmetics.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 14.02 WIB.
GCC Perfume Market: Industry
Trends, Share, Size, Growth, Opportunity and Forecast 2018-2023. 2018. https://www.marketresearch.com/IMARC-v3797/GCC-Perfume-Trends-Share-Size-11852224/.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.33 WIB.
Global Economic Prospects 2018: Middle East &
North Africa. 2018. https://www.worldbank.org/en/region/mena/publication/gep-2018.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.25 WIB.
Gordon,
Lydia & Szalai, Ildiko. 2015. Market
Focu: Beauty Growth Dynamics in the Middle East and Turkey.https://blog.euromonitor.com/market-focus-beauty-growth-dynamics-in-the-middle-east-and-turkey/.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.35 WIB.
Gorvett,
Jonathan. 2018. Gulf grapples with
‘silent’ economic crisis. http://www.atimes.com/article/gulf-grapples-with-silent-economic-crisis/.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.32 WIB.
Kemenristekdikti Lakukan Kerja Sama Dengan Martha Tilaar
Group Untuk Penelitian Produk Inovatif Ke Pasar Internasional. 2018. https://ristekdikti.go.id/kabar/kemenristekdikti-lakukan-kerja-sama-dengan-martha-tilaar-group-untuk-penelitian-produk-inovatif-ke-pasar-internasional/.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.43 WIB.
Make-up
Becomes Key Driver of The Middle East’s Beauty Market. 2017. https://www.beautyworldme.com/blog/make-up-becomes-key-driver-of-the-middle-east-s-beauty-market.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.04 WIB.
Middle
East & Africa Hair Care Market – Segmented By Product (Colorants, Hair
Spray, and Shampoos), Distribution Channel (Direct Selling, Hypermarkets &
retai Chains, and E-Commerce), and Geography-Growth, Trends, and Forecast
(2018-2023). 2018. https://www.mordorintelligence.com/industry-reports/middle-east-and-africa-hair-care-market-industry.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.02 WIB.
Middle
East Cosmetic Markets. 2018. https://www.goldsteinresearch.com/report/middle-east-cosmetics-market-size.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.15 WIB.
Middle
East Luxury Cosmetics Market. 2018. https://www.goldsteinresearch.com/report/middle-east-luxury-cosmetics-market.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.17 WIB.
Middle
East Megatrends. 2018. https://www.pwc.com/m1/en/issues/megatrends.html.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.58 WIB.
Naim,
Liana & Oron, Miriam. 2018. The
Middle East Market. https://www.cosmeticsdesign-europe.com/Article/2018/12/14/The-Middle-East-beauty-market-2018-overview.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.27 WIB.
Palupi,
Wulan Tunjung. 2014. Bryan Tilaar,
Presiden Direktur PT Martina Berto Tbk: Siap Perdalam Pasar Asia Pasifik. https://www.republika.co.id/berita/koran/bincang-bisnis/14/09/22/ncat6c-bryan-tilaar-presiden-direktur-pt-martina-berto-tbk-siap-perdalam-pasar-asia-pasifik.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.41 WIB.
Ross,
Sarah Joan. 2018. Introducing the Middle
East Skincare Stars Taking the World by Storm. https://www.graziame.com/style/fashion/the-middle-east-skincare-stars-taking-the-world-by-storm.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.23 WIB.
Schiffer,
Jessica. 2018. How Glamglow Became the
Skin-Care Brand with the Most Buzz on Social Media. https://digiday.com/marketing/glamglow-became-skin-care-brand-buzz-social-media/.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.17 WIB.
Simatupang,
Tasya. 2018. Mulai 2020, Martha Tilaar
akan Ikut Tentukan Tren Warna Dunia. https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/mulai-2020-martha-tilaar-akan-ikut-tentukan-tren-warna-dunia.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.07 WIB.
Sondoh Jr, S. L., Omar, M. W., Wahid, N. A., Ismail, I.,
& Harun, A. (2007). The effect of brand image on overall satisfaction and
loyalty intention in the context of color cosmetic. Asian Academy of
Management Journal, 12(1), 83-107.
Williams,
Michaela. 2017. The UAE’s Top Beauty
Brands. https://fridaymagazine.ae/beauty/makeup/the-uae-s-top-beauty-brands-1.2130570.
Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.20 WIB.
Yoo ,
Donthe (2000) ,“An Examination of Selected Marketing Mix Elements and Brand
Equity” Zeithmal (1988), “Consumer perceptions of price, quality, and value: A
means-end model and synthesis of evidence”. Journal of Marketing, 52(3), 2-22
LuckyLand Casino: Sportsbook, Casino and Slot Machines
BalasHapusLuckyLand Casino 야구 분석 offers everything you 트리플슬롯 need for the best online gambling 벳익스플로어 experience. Sign-up 바퀴벌레 포커 today and start wagering 하랑 도메인 today!
Wynn Las Vegas Casino - JTHub
BalasHapusThe Wynn Las 시흥 출장마사지 Vegas offers guests an 경상북도 출장마사지 array of amenities and indulgences that will 동두천 출장안마 appeal to anyone wanting to make a trip 전라북도 출장마사지 to 강릉 출장마사지 Las Vegas.