Kamis, 03 Januari 2019

Analisis Strategi Memasuki Pasar Timur Tengah Martha Tilaar Group - Tria Haniefa

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
UJIAN AKHIR SEMESTER
Analisis Strategi Memasuki Pasar Timur Tengah Martha Tilaar Group
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Ikhwan Setiawan S.E., M.T.



TRIA HANIEFA
S411708035

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018


PENDAHULUAN
Profil Perusahaan
Martha Tilaar Group merupakan perusahaan kecantikan terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1970 oleh DR. HC. Martha Tilaar. Perusahaan ini membawahi beberapa perusahaan, termasuk Kalbe Group. Perusahaan ini mengeluarkan beberapa produk-produk kecantikan yang telah dikenal di Indonesia, seperti Caring, Mirabella, Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa.

Perusahaan ini juga memiliki program-program untuk mendorong industri kecantikan di Indonesia. Melalui Puspita Martha International Beauty School, dapat menciptakan tenaga terampil profesional yang mampu menghasilkan pekerjaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Pengadaan beauty class sering dilakukan, meliputi langkah demi langkah tata rias yang baik dan benar, motivasi, kepribadian, tata busana, serta jiwa enterepreneurship. Martha Tilaar Group juga bekerjasama dengan Universitas Indonesia mendirikan Magister S2 Herbal UI agar Indonesia yang memiliki kekayaan alam terbesar kedua setelah Brazil memiliki industri herbal yang maju dan menghasilkan devisa negara. Kemudian sejak tahun 2007, perusahaan menyelenggarakan Martha Tilaar Innovation Center (MTIC) Award yang bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi dan didukung oleh Sariayu, yang merupakan sebuah penghargaan bagi kegiatan penelitian dan karya tulis mengenai riset berbahan alam yang bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan oleh DR. (H.C.) Martha Tilaar pada tahun 1970 sebagai sebuah salon kecantikan kecil yang berukuran hanya 4x6 meter. Pada tahun 1977, Martha Tilaar bersama mitra usahanya Bernard Pranata dan Theresia Harsini Setiady (pendiri Kalbe Group), mendirikan PT Martina Berto dan meluncurkan produk kecantikan dan jamu modern di bawah brand Sariayu.
Pada tahun 1981, didirikan pabrik modern pertama di Jalan Pulo Ayang No. 3, Pulogadung Industrial Estate. Perusahaan ini memproduksi kosmetik dan obat herbal dengan merek “Sariayu-Martha Tilaar”.  Pabrik kedua kemudiandidirikan pada tahun 1986 di Jalan Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung ("Pabrik Pulo Kambing").
Untuk mendistribusikan produk-produk kosmetiknya, didirikan PT Sari Ayu Indonesia sebagai distributor eksklusif bagi produk-produk PT Martina Berto pada tahun 1983. Produk-produk andalan PT Martina Berto mulai bervariasi pada tahun 1988 hingga 1990, di mana-mana merek-merek seperti Cempaka, Jamu Martina, Pesona, Biokos Martha Tilaar, Caring Colours Martha Tilaar, dan Belia Martha Tilaar mulai diluncurkan. Untuk meraih segmen-segmen pasar yang lebih bervariasi, perusahaan meluncurkan Professional Artist Cosmetics (PAC), Dewi Sri Spa, Jamu Garden dan sebagainya pada tahun 2001-2009.
PT Martina Berto kemudian menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat mutu ISO 9001 pada tahun 1996. Pada tahun 2000, perusahaan memperoleh sertifikat ISO 14001. Sebelumnya, pada tahun 1999, perusahaan ini berhasil mengakuisisi Kalbe Group.
Pada tahun 2011, perusaahaan mengubah namanya menjadi PT Martina Berto Tbk. Di tahun yang sama, perusahaan ini juga terpilih menjadi salah satu dari 55 perusahaan dunia sebagai anggota Global Conpact Lead PBB di Davos, Switzerland. Setahun kemudian, pada 2012, PT Martina Berto Tbk menerima penghargaan sebagai Pioneer in Technology dari Kementrian Industri dan penghargaan dalam Asia Responsible Entrepreneurship Awards untuk kategori Green Leadership. Perusahaan ini terus menerima penghargaan di tahun-tahun berikutnya, seperti Corporate Image Award 2013, 1st Outstanding Corporate Innovation Award 2015, Sustainable Business Award 2016, Anugerah Abyudaya 2016, Family Business Award 2016 : "Building Family Reputation", dan lain sebagainya.
Saat ini, Martha Tilaar Group terdiri atas PT Martina Berto Tbk (perusahaan pemasaran dan produksi), PT Cedefindo (perusahaan produksi dan maklon), PT SAI Indonesia (perusahaan distributor dan logistik), PT Martha Beauty Gallery (sekolah dan pendidikan kecantikan Puspita Martha International School), PT Cantika Puspa Pesona (perusahaan jasa spa dan salon termasuk usaha waralaba), PT Creative Style Mandiri (perusahaan agensi periklanan), dan PT Kreasi Boga Primatama (perusahaan penyedia tenaga kerja).
Value
Martha Tilaar Group memegang teguh nilai-nilai perusahaan yang disebut DJITU. DJITU terdiri dari:
1.    Disiplin
Setiap karyawan harus menunjukkan komitmen dalam tepat waktu untuk memaksimalkan efisiensi perusahaan.
2.    Jujur
Dari kejujuran setiap karyawan, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi perusahaan yang sehat dan mampu terus berkembang.
3.    Inovatif
Cara berpikir inovatif dan sikap provokatif adalah aset berharga bagi perusahaan. Terobosan baru akan tercipta dari cara berpikir inovatif ini.
4.    Tekun
Menjadi rajin dan fokus dalam melakukan dan mengembangkan isu-isu yang terkait dengan tanggung jawab akan memudahkan perusahaan untuk mencapai target yang sesuai. Ketekunan juga meningkatkan kualitas karyawan.
5.    Ulet
Bersedia bekerja keras, berkomitmen dan tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ini penting bagi keberlanjutan dan kemajuan perusahaan.
Visi Misi
Visi dari Martha Tilaar Group adalah untuk menjadi perusahaan kecantikan global terkemuka dengan nilai-nilai alam dan timur, menggunakan penelitian, pengembangan, dan teknologi modern dalam memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Misi dari Martha Tilaar Group adalah untuk mengoperasikan perusahaan kecantikan kelas dunia berdasarkan nilai inti Martha Tilaar Group.
Pilar Perusahaan
Terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur, Martha Tilaar Group selalu bersemangat untuk terus menggali kekayaan alam dan budaya Indonesia untuk mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Semangat tersebut dituangkan ke dalam 4 Pilar Martha Tilaar Group yang menjadi landasan dalam setiap kegiatan grup perusahaan dan setiap unit bisnis yang dijalankan.
1.    Beauty Culture
Martha Tilaar Group begitu peduli pada kelestarian budaya Indonesia, dan kepedulian diwujudkan lewat penciptaan rangkaian warna tata rias Trend Warna Sariayu setiap tahun. Sejak tahun 1987, Trend Warna Sariayu telah menjadi barometer dan kiblat tata rias wanita Indonesia. Selain itu, perusahaan juga berperan serta dalam industri kreatif dan  budaya Indonesia.
2.    Beauty Education
Martha Tilaar Group berbagi ilmu pada masyarakat yang tertarik dengan dunia kecantikan, melalui pendirian lembaga belajar, pengadaan beauty class, hingga bekerjasama dengan instansi pendidikan dan pemerintah dalam memperluas wawasan masyarakat, khusunya wanita Indonesia, mengenai kecantikan.
3.    Beauty Green
Kecantikan sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu wujud hati yang cantik adalah hati yang memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group pun berkomitmen untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan hijau untuk kehidupan yang lebih baik denngan membangun Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) pada tahun 1997.
Martha Tilaar Group juga mengimplementasikan Green Science. Green Science merupakan sebuah konsep dari produk Sariayu Putih Langsat yang mencakup 4 hal, yang memperhatikan kelestarian lingkungan, yaitu Green Resources (penggunaan bahan dasar alami), Green Development (proses pengembangan ramah lingkungan), Green Process ( proses produksi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan), dan Green Output (hasil produk yang aman dan ramah lingkungan). Martha Tilaar Group juga berkomitmen mengajak masyarakat untuk turut melakukan Pelestarian Bumi Bersama WWF Indonesia, di mana untuk setiap pembelian produk Sariayu Trend Warna, konsumen turut berkontribusi dalam pelestarian alam Indonesia.
4.    Empowering Women
Martha Tilaar Group memiliki program pemberdayaan wanita lewat beragam dukungan dan pelatihan, diantaranya melalui program-program sebagai berikut:
  • Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi sebagai penjual jamu gendong.
  • Wanita Terampil Mandiri yang memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca bencana.
  • Miss Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda yang cantik, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
  •  Martha Tilaar Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa profesional di Cikarang, yang bertujuan memberdayakan wanita muda agar terhindar dari women trafficking yang banyak terjadi di daerah miskin dan tertinggal.
  • Roemah Martha Tilaar menjadi wahana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang handal dan terpercaya di wilayah Gombong dan sekitarnya sebagai bagian dari kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.

Filosofi Perusahaan
Martha Tilaar Group mengembangkan manajemen branding korporasi dengan menganggap Martha Tilaar sebagai "merek perusahaan selimut", dari mana nama NET-I3 muncul. NET adalah singkatan dari Natural, Eastern, Technology, sedangkan I3 singkatan dari Icon, Innovation dan Institution. Konsep NET menyoroti keunikan konsep pengembangan merek dan bisnis, sedangkan rangkaian produknya diperkaya dengan nilai-nilai tradisional timur dan dirancang oleh penggunaan teknologi modern. Perusahaan sangat percaya bahwa penerapan konsep ini menguntungkan Martha Tilaar Group dalam mendapatkan keunggulan kompetitifnya di industri kosmetik lokal dan global. Lebih dari itu, konsep tersebut diajukan untuk menguntungkan pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan, konsumen akhir dan masyarakat secara keseluruhan.

PEMBAHASAN
Pasar Kecantikan Timur Tengah
Pasar kecantikan Timur Tengah selama beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini sesuai dengan pertumbuhan pasar kosmetik global.  Terdapat beberapa alasan di balik semakin kuatnya pertumbuhan pasar kecantikan di Timur Tengah. Salah satu pendorong utama adalah tingginy disposable income terutama di negara-negara GCC, seperti UAE dan Arab Saudi yang memiliki populasi besar dan wisatawan yang tinggi. Selain itu, semakin banyaknya pusat perbelanjaan dan mall juga memainkan peran penting akan perubahan kebiasaan berbelanja di Timur Tengah.
Faktor budaya menjadi salah satu alasan akan pertumbuhan pasar kosmetik di Timur Tengah. Perubahan budaya yang semakin terbuka di Timur Tengah ditunjukkan dengan semakin fleksibelnya hukum agama yang diterapkan di beberapa negara. Seperti yang telah diketahui, mayoritas penduduk Timur Tengah memeluk agama Islam, sehingga beberapa negara Timur Tengah menerapkan hukum agama yang ketat. Hal ini semakin berubah dalam beberapa tahun terakhir, di mana penggunaan kosmetik bagi perempuan semakin banyak diterima oleh masyarakatnya.
Kawasan Timur Tengah memiliki kesenjangan gender yang tinggi dalam hal tenaga kerja. Meskipun demikian, saat ini semakin banyak perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja. Hal ini ditunjukkan oleh Arab Saudi, yang merupakan pasar terbesar di Timur Tengah, yang kini mengizinkan perempuan untuk bekerja sebagai beauty advisor, setelah sebelumnya hal ini dilarang. Semakin banyaknya tenaga kerja perempuan menyebabkan adanya pendapatan yang lebih tinggi, dan salah satu prioritas utama bagi perempuan adalah membeli produk kecantikan. Berdasarkan Euromonitor, semakin banyaknya perempuan yang beraktivitas di luar rumah, penggunaan kosmetik sehari-hari juga akan meningkat.
Semakin terbukanya budaya di Timur Tengah akan menghasilkan semakin besar akses pada tren-tren fashion dan kecantikan di dunia. Selain itu, semakin banyak pula penggunaan sosial media, yang mendorong persebaran informasi dan kebutuhan akan produk kecantikan. Terlebih lagi, populasi Timur Tengah terbilang muda dibandingkan kawasan lain di dunia. Sebesar 40% penduduknya berusia di bawah 25 tahun. Penduduk yang masih muda menjadi daya tarik sendiri bagi pelaku industri kecantikan, karena merupakan segmen pasar yang paling potensial bagi produk kosmetik. Oleh karena itu, berbagai ahli memprediksi bahwa pasar kosmetik dan kecantikan Timur Tengah akan terus meningkat.
Saluran distribusi kosmetik di Timur Tengah juga semakin menguat, dengan pemain-pemain yang telah dikenal secara global, seperti Sephora dan Wojooh yang berada di bawah Chalhoub. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai toko retail kosmetik telah menjamur di kawasan Timur Tengah, yang turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri kecantikan. Saat ini terdapat 70 toko Wojooh di sembilan pasar kawasan Timur Tengah, dan 45 toko Sephora di lima pasar. 
Analisis dari Goldstein Research memperkirakan bahwa pasar kosmetik Timur Tengah akan berekspansi pada CAGR sebesar 6,4% selama periode 2017-2025. Pasar juga diprediksi untuk mencapai USD 32,2 miliar pada tahun 2025. Goldstein Research juga melakukan segmentasi pasar kosmetik di Timur Tengah sebagai berikut:
1.    Jenis Produk
-       Perawatan kulit
-       Perawatan rambut
-       Kosmetik
-       Parfum
-       Produk kebersihan
2.    Berdasarkan Pengguna Akhir
-       Konsumen premium
-       Pasar masal
-       Professional
3.    Berdasarkan Demografi
-       Produk kosmetik pria
-       Produk kosmetik wanita
4.    Berdasarkan Saluran Distribusi
-       Online
-       Offline (mencapai 82%)
5.    Berdasarkan Negara
-       Kingdom of Saudi Arabia (KSA)
-       United Arab Emirates (UAE)
-       Iran Cosmetics Market 
-       Qatar Cosmetics Market
-       Oman Cosmetics Market
-       Kuwait Cosmetics Market
-       Bahrain Cosmetics Market 
-       Jordan Cosmetics Market
-       Rest of Middle East Cosmetics Market

Berdasarkan jenis produk, terdapat lima produk kecantikan yang banyak diminati di Timur Tengah, yaitu perawatan kulit, perawatan rambut, kosmetik, parfum, dan produk kebersihan. Permintaan yang tinggi akan produk halal menjadi salah satu perhatian utama bagi industri kecantikan yang akan memasuki pasar Timur Tengah. Produk yang halal akan memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi di dalam pasar.
Dari segi perawatan kulit, produk yang banyak diminati adalah sunscreen, cleanser, dan antioxidant serum. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang panas, kering, dan berdeb. Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan akan ketiga produk ini.
Dari segi perawatan rambut, pasar Timur Tengah cukup menjanjikan. Pasar Timur Tengah dan Afrika dalam hal perawatan rambut, diekspektasi untuk mencapai CAGR sebesar 9,75% selama periode 2018-2023, dengan pertumbuhan tercepat di banding kawasan lain. Negara Turki, Iran, Mesir, Arab Saudi, dan UAE merupakan negara teratas dalam hal revenue pada segmen perawatan rambut di Timur Tengah. Iran merupakan pemimpin pasar, diikuti Turki, Arab Saudi, Israel, dan UAE. Pengeluaran perawatan rambut per kapita di Timur Tengah lebih besar daripada Afrika, sehingga merupakan pasar potensial bagi produk perawatan rambut yang ingin berekspansi.
Produk kosmetik juga tidak kalah diminati. Saat ini, beauty blogger dan selebriti sosial media seperti keluarga Kardashians sangatlah populer di Timur Tengah, terutama UAE. Tren kosmetik terkini di kawasan Timur Tengah adalah contouring, yang merupakan gaya kosmetik Barat. Masyarakat Timur Tengah lebih menyukai penggunaan kosmetik yang lebih tebal dan berlapis-lapis. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan produk foundation dan bedak yang sangat kuat di Timur Tengah.
Produk parfum merupakan salah satu produk kecantikan yang paling diminati di Timur Tengah saat ini. Pasar parfum terutama di GCC (The Gulf Cooperation Council) yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, pada tahun 2017 memiliki nilai lebih dari USD 2,2 miliar dan diprediksi akan mencapai USD 3,7 miliar pada tahun 2023. Saat ini parfum banyak digunakan sehari-hari oleh masyarakat Timur Tengah, karena meningkatnya aktivitas di luar rumah dalam beberapa tahun terakhir.
Produk kebersihan paling banyak diminati di Israel. Selain Israel, jenis produk ini juga banyak diminati di Arab Saudi. Produk kebersihan dengan peminat tertinggi adalah kebersihan mulut, yang meliputi penyegar nafas, dental floss, perawatan gigi, pencuci mulut, sikat gigi, dan pasta gigi.
Dari segi pengguna akhir, konsumen premium memiliki pertumbuhan yang tinggi. Diperkirakan, pasar kosmetik premium akan mencapai CAGR sebesar 8,6% pada periode 2017-2025. Pasar premium juga diperkirakan akan mencapai USD 14,3 miliar pada tahun 2025 karena besarnya pengeluaran per kapita untuk produk premium. Selain itu, segmen pasar masal dan professional juga diperkirakan akan terus bertumbuh.
Berdasarkan saluran distribusi, saluran offline menguasai 82% pasar kosmetik Timur Tengah pada tahun 2017. Hal ini karena mulai menjamurnya pusat perbelanjaan dan toko-toko retail kosmetik. Saat ini, perusahaan-perusahaan mulai mengembangkan saluran online untuk melakukan penjualan.
Secara keseluruhan, pasar kecantikan di Timur Tengah sangat potensial. Perubahan trend dan budaya yang semakin modern, pertumbuhan disposable income, dan semakin banyak ekspatriat yang memasuki Timur Tengah merupakan daya tarik bagi perusahaan kecantikan untuk berekspansi ke Timur Tengah. Berbagai badan penelitian dan survey juga memprediksi pertumbuhan yang baik bagi pasar kecantikan di Timur Tengah selama periode 2017-2025.

Analisis SWOT Martha Tilaar

Strength
1.    Produk Halal
Seluruh produk Martha Tilaar Group telah memiliki sertifikat halal. Hal ini merupakan keunggulan kompetitif karena tidak seperti beberapa perusahaan kosmetik yang harus melakukan reformulasi sebelum memasuki Timur Tengah, seluruh produk Martha Tilaar telah memenuhi syarat halal untuk dipasarkan, sehingga tidak perlu melakukan reformulasi. Sebagai brand dari Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, target konsumen di Timur Tengah akan merasa lebih ‘aman’ ketika menggunakan produk Martha Tilaar.
Analis kecantikan mengemukakan bahwa untuk memperoleh sertifikat halal, tidak hanya formulasi yang harus diperhatikan, melainkan keseluruhan rantai pasokan. Hal ini meliputi storing, handling, packaging, labelling, dan lain-lain. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang belum memiliki label halal, perlu mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk memasuki pasar Timur Tengah.
2.    Segmentasi Luas
Dari lima jenis produk kecantikan yang paling diminati di Timur Tengah, Martha Tilaar Group memiliki empat jenis produk andalan. Dari segi perawatan kulit, Martha Tilaar Group memiliki Sariayu, Biokos, Solusi, dan Dewi Sri Spa. Dari segi perawatan rambut, Martha Tilaar Group memiliki Sariayu dan Rudi Hadisuwarno. Sariayu mengeluarkan tonik, pelembut, minyak, mist, dan shampoo. Bahkan, Sariayu memiliki lini khusus hijab untuk perawatan rambutnya, yang sangat potensial untuk dipasarkan di Timur Tengah. Sedangkan rangkaian Rudy Hadisuwarno, selain shampoo, conditioner, creambath, serum, vitamin, dan lain-lain, juga mengeluarkan rangkaian untuk konsumen pria, seperti hair gel, hair wax, dan hair growth serum.
Dari segi kosmetik, segmentasi Martha Tilaar dilakukan dari segi harga dan target konsumen. Produk Belia dan Caring memiliki harga yang lebih rendah dan ditujukan bagi konsumen muda. Produk Sariayu memiliki harga menengah dan ditujukan bagi konsumen dewasa muda hingga dewasa. Sedangkan produk PAC memiliki harga tertinggi dan ditujukan untuk konsumen professional. Untuk pasar Timur Tengah, Martha Tilaar dapat menyasar pasar masal dan professional melalui produk Sariayu dan PAC.
3.    Inovasi
Martha Tilaar Innovation Center (MTIC), pusat riset dan pengembangan milik Martha Tilaar Group, mampu mengeluarkan inovasi-inovasi yang unik. Sejalan dengan visi dan misinya untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, Martha Tilaar Group melalui MTIC telah mengeluarkan produk-produk yang eksotis.
Riset dilakukan melalui Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) yang salah satunya berfokus pada kosmetik dan aromatic (TOKA). Saat ini, lebih dari 650 spesies tanaman dimanfaatkan untuk berinovasi dalam hal kosmetik dan aromatic, meliputi ekstrak buah Langsat dan bunga kembang sepatu (hibiscus), ekstrak cabai, ekstrak kemangi, ekstrak jambu biji, ekstrak meniran, ekstrak remujung, ekstrak pegagan, ekstrak jeruk purut, ekstrak tebu, ekstrak manggis, ekstrak delima, ekstrak java complex, ekstrak oxi complex, dan lain-lain. Dengan berinovasi dalam hal kosmetik dan aromatik, Martha Tilaar dapat membawa keunikan yang beragam ketika memasuki Timur Tengah.
4.    Keanggotaan Intercolor                    
Pada tahun 2018, Martha Tilaar Group berhasil menjadi anggota dari Intercolor, sebuah organisasi nirlaba yang berpusat di New York. Organisasi ini beranggotakan para ahli warna dari berbagai bidang, yang mewakili asosiasi nasional dan konsultan para pemain dunia dalam bidang tekstil, fashion, dan desain produk. Sebagai salah satu dari 17 anggota di dunia, Martha Tilaar Group dapat berpartisipasi dalam penentuan tren warna dunia 2020. Hal ini merupakan kekuatan bagi brand Martha Tilaar di mata dunia.

Weakness
1.    E-commerce
Penjualan online produk Martha Tilaar Group tidaklah maksimal. Di Indonesia, produk-produknya lebih banyak dijual dan dipasarkan secara offline. Untuk dapat memasuki pasar Timur Tengah, dibutuhkan platform online yang baik, karena untuk mendirikan toko offline membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, Martha Tilaar Group perlu mengembangkan jaringan online miliknya.
2.    Pengalaman Internasional Kurang
Meskipun telah berpengalaman selama kurang lebih 40 tahun di industri kecantikan Indonesia, Martha Tilaar Group tidak memiliki banyak pengalaman secara internasional. Beberapa ekspor telah dilakukan, namun skalanya belum besar. Beberapa negara yang telah dimasuki meliputi Malaysia, Brunei, Singapura, dan beberapa negara Asia Pasifik. Pendirian toko hanya terdapat di Singapura sementara ini, sedangkan di Filipina masih berupa agen. Oleh karena itu, hal ini menjadi kelemahan bagi Martha Tilaar Group untuk memasuki Timur Tengah.
3.    Sumber Daya Manusia          
Produk Martha Tilaar sangat unik dan kental dengan unsur-unsur Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan beauty advisor yang paham betul dengan keunggulan setiap produknya. Hal ini dapat menjadi kelemahan bagi perusahaan ketika memasuki Timur Tengah, karena dibutuhkan training khusus bagi tenaga kerjanya, terutama beauty advisor, terlebih dengan banyaknya varian produk yang dimiliki.
4.    Belum Ada Produk Parfum Terspesialisasi
Produk aromatic Martha Tilaar sejauh ini hanya meliputi body mist Belia dan beberapa produk spa. Untuk memenuhi permintaan parfum Timur Tengah, perlu dilakukan inovasi untuk menciptakan parfum yang lebih tahan lama (bukan sekedar body mist), misalnya parfum EDT, yang ditujukan pada pasar yang lebih dewasa.

Opportunity
1.    Perubahan Budaya
Budaya di Timur Tengah semakin tidak konservatif. Hal ini menyebabkan produk-produk kecantikan semakin diterima di masyarakat. Penggunaan internet yang lebih tinggi menyebabkan semakin mudah diaksesnya tren-tren kecantikan global, yang menyebabkan semakin tingginya permintaan akan produk-produk kecantikan. Kiblat gaya berdandan barat juga semakin banyak dianut, dengan banyaknya muncul beauty blogger dan ketenaran social media influencer seperti keluarga Kardashian.
2.    Semakin Banyak Tenaga Kerja Perempuan
Setelah bertahun-tahun terjadi kesenjangan gender dalam bidang tenaga kerja, perlahan-lahan perempuan semakin banyak memasuki pasar tenaga kerja di Timur Tengah. Semakin banyaknya perempuan yang bekerja, menyebabkan semakin banyak disposable income, di mana bagi perempuan salah satu prioritas pengeluaran utama adalah kosmetik dan kecantikan. Selain itu, semakin banyaknya perempuan yang bekerja menyebabkan semakin banyak aktivitas di luar rumah, yang berarti kebutuhan akan produk perawatan seperti sunscreen dan kosmetik sehari-hari semakin tinggi.
3.    Populasi Muda
Populasi Timur Tengah terhitung muda. Sebanyak 40% dari populasinya berusia di bawah 25 tahun. Selain itu, populasinya juga semakin besar, terutama di negara-negara GCC. Populasi muda yang besar merupakan konsumen potensial bagi produk kecantikan. Hal ini karena usia yang lebih muda lebih aware dengan tren kecantikan dan memiliki akses lebih banyak pada informasi.
4.    Tingginya Jumlah Pendatang
UAE, sebagai salah satu pasar terbesar di Timur Tengah, memiliki jumlah pendatang yang sangat besar. Sebesar 89% dari populasinya merupakan ekspatriat. Dibandingkan masyarakat asli Timur Tengah, ekspatriat memiliki awareness yang lebih tinggi akan produk-produk kecantikan dan kosmetik. Mereka juga menjadi segmen potensial tersendiri untuk produk-produk tertentu.
5.    Permintaan yang Tinggi akan Produk-Produk Halal dan Natural
Produk-produk halal dan berbahan natural dan herbal mengalami pertumbuhan permintaan yang tinggi di Timur Tengah. Hal ini karena semakin meningkatnya kesadaran akan bahaya bahan kimia. Produk-produk Martha Tilaar yang berbahan herbal dan alami merupakan peluang untuk memasuki pasar Timur Tengah.

Threat
1.    Persaingan
Persaingan memasuki pasar kecantikan Timur Tengah cukup ketat. Selain adanya Sephora dan Wojoo, Make Up For Ever juga mulai berekspansi ke Timur Tengah. Selain itu, perusahaan lokal seperti Arabian Oud juga merupakan pesaing yang kuat. Pesaing lain meliputi L’oréal, Shiseido, Unilever, Estée Lauder, Procter & Gamble, Lvmh, Coty, Chanel, Dior, Guerlain, Clarins, Clinique, Lancôme, Beiersdorf, Mac, Revlon, dan Avon.

2.    Resesi Ekonomi
Negara-negara yang tergabung dalam GCC yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, pada tahun 2018 mengalami resesi ekonomi. Resesi ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan berhenti, utang publik yang meningkat, ketidakpastian politik, konflik, dan lain-lain. Dengan adanya resesi ekonomi, pendapatan dan daya beli akan menurun.
3.    Rawan Konflik
Beberapa negara di Timur Tengah rawan akan konflik. Konflik-konflik ini meliputi perang saudara, terorisme, dan konflik politik. Iran, sebagai pemimpin pasar produk perawatan rambut, sedang berada di tengah konflik mengenai pengembangan senjata dengan negara-negara lain. Hal ini merupakan resiko bagi perusahaan apabila ingin memasuki pasar kecantikan Iran.

Analisis Pesaing
            Konsumen Timur Tengah menghabiskan 60% anggaran kecantikan mereka pada parfum, 30% pada make-up, dan 10% pada perawatan kulit. Akan tetapi, tren saat ini mulai berubah, di mana permintaan lebih besar pada produk-produk natural dengan harga rendah. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan atas perawatan kulit dan rambut, dan diprediksi akan terus tumbuh hingga 16% pada tahun 2020. Untuk kosmetik sendiri, produk kosmetik mewah lebih diminati terutama pada negara-negara yang tergabung dalam GCC. Selain itu, konsumen kosmetik juga lebih banyak berasal dari pendatang.
Produk kecantikan mewah (luxury brand) misalnya, saat ini dikuasai oleh Arabian Oud (lokal) dan merek lainnya seperti L’oréal, Shiseido, Estée Lauder, Chanel, Dior, Guerlain, Clarins, Clinique, Lancôme, dan lain-lain. Pemain-pemain yang kuat dengan jaringan yang luas menyebabkan segmen kecantikan premium bukanlah segmen yang tepat bagi Martha Tilaar.
Berdasarkan data tersebut, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada produk perawatan kulit dan rambut. Pada bidang parfum, Martha Tilaar belum memiliki produk andalan. Selain itu, persaingan yang ketat dari parfum-parfum mewah juga menjadi kendala bagi Martha Tilaar, karena apabila Martha Tilaar memutuskan untuk berfokus pada parfum, maka ia terhitung baru dan belum berpengalaman.
Di sisi lain, produk kosmetik juga memiliki persaingan yang sangat kuat. Selain produk kosmetik mewah yang paling menguasai pasar, produk kosmetik lainnya juga memiliki persaingan yang ketat, terutama dari Sephora dan Make Up For Ever yang jaringan distribusinya sangat kuat di Timur Tengah. Kosmetik lokal seperti Arabian Oud dan Huda Beauty juga sangat kuat di Timur Tengah, terutama Dubai.
Oleh karena itu, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada perawatan kulit dan rambut. Permintaan yang tinggi akan produk yang natural dan halal merupakan peluang bagi Martha Tilaar. Dengan produk-produknya yang telah bersertifikat halal dan penggunaan herbal dan bahan-bahan alami menjadi keunggulan kompetitif bagi Martha Tilaar.
 Pada perawatan rambut sendiri, Martha Tilaar memiliki lini khusus hijab yang sangat sesuai bagi konsumen Timur Tengah. Negara Iran yang merupakan pemimpin pasar perawatan rambut merupakan negara potensial untuk dimasuki. Selain Iran, pasar potensial juga terdapat di Turki, Arab Saudi, Israel, dan UAE. Pengeluaran perawatan rambut per kapita di Timur Tengah lebih besar daripada Afrika, sehingga merupakan pasar potensial bagi produk perawatan. Oleh karena itu, Martha Tilaar dapat berfokus pada rangkaian perawatan rambut hijab Sariayu, yang selain harganya murah (bukan produk mewah atau premium), juga sesuai dengan mayoritas penduduk Timur Tengah yang menggunakan hijab.



Di samping perawatan rambut, perawatan kulit juga menjadi salah satu peluang bagi Martha Tilaar untuk memasuki Timur Tengah. Rangkaian skin care yang bervariasi merupakan keunggulan bagi Martha Tilaar. Dari segi perawatan kulit, produk yang banyak diminati adalah sunscreen, cleanser, dan antioxidant serum. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang panas, kering, dan berdebu. Produk yang sesuai adalah rangkaian Solusi dan Biokos.
Keunggulan Solusi adalah sebagai produk organic pertama di Indonesia. Permintaan yang tinggi di Timur Tengah akan produk yang lebih alami dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya merupakan peluang bagi Martha Tilaar untuk meluncurkan produk ini di Timur Tengah. Pesaing utamanya adalah Herbal Essentials, yang menguasai pasar perawatan herbal di UAE. Akan tetapi, Herbal Essentials mengadopsi formulasi yang didasarkan pada budaya daerahnya, sedangkan bahan-bahan alami khas Indonesia yang digunakan Martha Tilaar menjadi pembeda dengan produk-produk Herbal Essentials.


Biokos merupakan rangkaian perawatan kulit andalan Martha Tilaar. Biokos dapat memenuhi permintaan akan serum, yang merupakan andalannya. Di antara rangkaian perawatan kulit Martha Tilaar, Biokos merupakan perawatan yang paling intensif.


Analisis Product Life Cycle (PLC)
Siklus hidup produk (PLC) merupakan tahap-tahap yang dilalui sebuah produk setelah pengembangan, yang meliputi pengenalan pada pasar hingga tahap penghentian produk. PLC sangat penting bagi pemasar agar produk dapat diterima dan sukses di pasaran. PLC dimulai dengan pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Pengambilan keputusan pemasar juga dapat didasarkan pada PLC. Sebagai contoh, apabila pasar tidak lagi tumbuh namun produk masih berhasil (cash cow), maka perusahaan dapat menggunakan uang yang dihasilkan untuk berinvestasi di produk lain yang pasarnya masih tumbuh.
Sumber: Bayus (1994)

Apabila Martha Tilaar memasuki Timur Tengah, produknya akan berada di tahap pengenalan. Tahap ini merupakan tahap pertama dalam PLC. Biaya pemasaran pada tahap ini biasanya lebih tinggi dari tahap lain. Tujuan tahap pengenalan ini adalah untuk mengedukasi konsumen potensial mengenai nilai dan manfaat produk, menciptakan brand awareness, dan mendorong agar konsumen mencoba produk tersebut.
Seperti produk kecantikan pada umumnya, mayoritas keputusan pembelian produk kecantikan didasarkan pada review pengguna lain. Informasi review ini diperoleh dari sosial media seperti Instagram dan Youtube. Agar konsumen mau membeli dan mencoba, Martha Tilaar dapat menggunakan beauty influencer melalui sosial media. Popularitas beauty influencer di Timur Tengah saat ini sedang tinggi-tingginya. Dengan membayar beauty influencer untuk mereview produk Martha Tilaar dengan baik, maka selain menjangkau audiens yang besar juga akan mendorong keputusan pembelian. Dengan demikian, konsumen akan mencoba produk yang ditawarkan.
Berdasarkan data Goldstein Research, pembelian kosmetik di Timur Tengah sebagian besar dilakukan secara offline, hingga mencapai 82%. Oleh karena itu, jaringan kosmetik besar mendirikan toko di pusat-pusat perbelanjaan di Timur Tengah untuk mencapai konsumennya. Membangun toko akan sulit dilakukan Martha Tilaar yang merupakan pemain baru, karena dibutuhkan biaya yang besar. Untuk dapat meningkatkan brand awareness konsumen secara offline, Martha Tilaar dapat melakukan event atau membagi sampel di pusat-pusat perbelanjaan tersebut, agar konsumen dapat mencoba produknya.
Tahap pengenalan ini tidaklah singkat. Hal ini terutama pada merek asing yang memasuki suatu pasar. Oleh karena itu dibutuhkan biaya yang besar untuk pengenalan produk di pasar asing.

Strategi Penguatan Brand Equity
Ekuitas merek atau brand equity merupakan hal yang penting dalam memasarkan produk. Aaker (1996) mendefinisikan ekuitas merek sebagai lima kategori aset dan kewajiban yang melekat pada nama dan symbol merek yang mengurangi atau menambah nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa pada konsumen. Kategori ini meliputi brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty, dan other assets. Aset lain meliputi brand exclusive rights, trademarks dan communication board. Oleh karena itu, berdasarkan teori, ekuitas merek berbasis konsumen terbagimenjadi dua, yaitu persepsi konsumen (brand awareness, brand association, brand perceived) dan perilaku konsumen (brand loyalty, kemauan membayar lebih tinggi).
Untuk membangun ekuitas merek, perusahaan harus mempertimbangkan persepsi dan perilaku konsumen. Persepsi konsumen mengenai merek akan mengarahkan mereka untuk memilih merek tertentu dibanding merek pesaing lainnya (Yoo & Donthe, 2000). Untuk dapat meraih persepsi yang baik dari konsumen, perusahaan harus dapat mengidentifikasi fitur dan kualitas yang diinginkan konsumen (Sondoh, Omar, Wahid, Ismail, & Harun, 2007).
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam membangun persepsi yang baik dari konsumen adalah brand awareness dan brand association. Brand awareness menunjukkan bagaimana seorang konsumen dapat membedakan dan mengingat sebuah merek dalam mengambil keputusan pembelian, yang diasosiasikan dengan ingatan berupa nama, logo, dan tanda tertentu (Sondoh et al., 2007). Sedangkan brand association berhubungan dengan pengetahuan konsumen mengenai merek (Yoo & Donthe, 2000).
Untuk membangun brand awareness dan brand association di Timur Tengah, Martha Tilaar perlu menggunakan teknik-teknik pemasaran yang tepat. Penggunaan sosial media merupakan salah satu cara membangun awareness yang efektif. Physician Formula, misalnya, merupakan merek kosmetik dengan ekuitas merek yang tinggi, yang berhasil diraihnya melalui diferensiasi yang jelas dan penggunaan sosial media secara intensif. Keberhasilan penggunaan sosial media untuk meningkatkan ekuitas merek juga dibuktikan oleh Glamglow yang berhasil mengalahkan Clinique dan Origins. Dengan semakin banyaknya akses sosial media di Timur Tengah, dan semakin populernya beauty blogger dan social media influencer, penggunaan sosial media merupakan platform yang paling tepat untuk meningkatkan brand awareness dan brand association di Timur Tengah.
Penggunaan sosial media dapat dilakukan melalui Instagram dan Youtube. Selain melalui periklanan, Martha Tilaar juga dapat membayar beauty blogger dan social media influencer berpengaruh di Timur Tengah untuk mereview produknya dengan baik melalui kedua platform tersebut agar menjangkau audience yang luas yang sesuai target konsumen. Hal ini banyak digunakan oleh produk-produk kecantikan, di mana keputusan pembeliannya sering kali bergantung pada review.
Selain melalui sosial media, pembelian produk kecantikan di Timur Tengah didominasi oleh penjualan offline. Hal ini karena maraknya pusat-pusat perbelanjaan baru di Timur Tengah. Untuk dapat menjangkau konsumen, Martha Tilaar dapat mengadakan event di pusat perbelanjaan dan  membagikan sampel agar konsumen mencoba produknya.
Untuk meningkatkan brand association, Martha Tilaar dapat meluncurkan kampanye dan iklan yang menekankan kehalalan dan kealamian produk-produknya. Tujuannya adalah agar ketika mendengar produk kecantikan halal atau natural, produk Martha Tilaar adalah yang pertama terlintas di benak konsumen. Asosiasi merek dengan kata ‘halal’ telah diterapkan oleh Wardah di Indonesia dan merupakan kesuksesan yang besar. Bagi konsumen Timur Tengah yang sama-sama memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam, hal ini dapat diadopsi Martha Tilaar ketika melakukan penetrasi pasar.
         Perilaku konsumen juga tidak kalah penting dalam membangun ekuitas merek. Brand loyalty merupakan salah satu tantangan bagi perusahaan. Menurut Yoo (2005), konsumen yang merasa nyaman dengan suatu produk, membeli produk tersebut meskipun produk pesaing memiliki fitur, harga, dan fungsi yang baik, karena konsumen memiliki komitmen yang kuat untuk terus menerus menggunakan produk. Pembelian produk berdasarkan kesetiaan akan menjadi kebiasaan dan biasanya merupakan hasil dari kepuasan merek (Solomon, 1992). Dapat dikatakan, kunci utama dari brand loyalty adalah kepuasan konsumen.
      Agar konsumen puas, maka kualitas produk haruslah baik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk itu, pemosisian dan segmen yang disasar haruslah tepat. Sebagai contoh, Physician Formula, yang memiliki ekuitas merek yang tinggi, berfokus pada anti-aging dan penggunaan mineral. Kesesuaian pasar dengan produknya mendorong tingginya brand loyalty, karena konsumen merasa produk tersebut memuaskan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Martha Tilaar secara khusus melalui rangkaian perawatan rambut hijab menyasar segmen wanita berhijab, melalui rangkaian produk Solusi menyasar konsumen perempuan muda di UAE yang aware akan bahan-bahan alami dan natural, dan melalui rangkaian Biokos menyasar segmen yang lebih dewasa.
            Dapat disimpulkan, brand awareness, association, dan loyalty merupakan tiga faktor utama dalam membangun ekuitas merek. Untuk itu, penggunaan sosial media merupakan cara yang efektif bagi Martha Tilaar untuk meningkatkan brand awareness dan association, melalui beauty blogger dan social media influencer yang popularitasnya tinggi di Timur Tengah. Selain itu, untuk membangun kesetiaan, dibutuhkan kualitas yang baik dan segmentasi yang tepat.

Strategi Harga
Secara harga, daya beli konsumen Timur Tengah termasuk tinggi, terutama UAE dan GCC. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya konsumsi produk kecantikan mewah di daerah-daerah tersebut. Brand lokal sendiri, seperti di Iran, memiliki harga yang rendah. Oleh karena itu, Martha Tilaar sebaiknya menetapkan harga menengah. Apabila Martha Tilaar menetapkan harga tinggi, ia akan kalah bersaing dengan merek-merek premium. Sedangkan apabila menetapkan harga rendah, maka tidak akan menguntungkan karena besarnya biaya operasional. Pasar brand lokal cukup lemah, sehingga harga menengah merupakan pilihan yang tepat. Hal ini juga sesuai dengan tingginya permintaan dan tren akan produk natural berharga terjangkau.

Strategi Supply Chain
Pada Oktober 2018, Martha Tilaar secara resmi bekerja sama dengan Clariant untuk memasarkan 12 produknya di Asia Pasifik. Jaringan internasional Clariant yang luas membantu Martha Tilaar memasarkan produknya secara global. Kerja sama ini dicanangkan oleh Kemenrisetdikti untuk mendorong ekspor produk Indonesia.
Untuk memasuki pasar Timur Tengah, Martha Tilaar dapat bekerja sama dengan Clariant. Hubungan baik antara keduanya merupakan kesempatan bagi Martha Tilaar untuk berekspansi lebih jauh. Clariant juga memiliki jaringan yang luas di Timur Tengah, terutama di GCC (The Gulf Cooperation Council) yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Strategi Market Entry
Untuk memasuki Timur Tengah, Martha Tilaar dapat menggunakan strategi Joint Venture. Hal ini telah dilakukan Martha Tilaar untuk memasuki pasar Asia Pasifik. Pasar kosmetik lokal di Timur Tengah cenderung lemah di beberapa negara, di mana mereka kalah bersaing dengan produk premium asing. Martha Tilaar dapat bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam bentuk joint venture untuk memasuki Timur Tengah. Dengan melakukan joint venture, Martha Tilaar dapat mengurangi resiko, menghemat biaya, menggabungkan sumber daya, pertukaran informasi, dan lain-lain.

PENUTUP
          Pasar kecantikan Timur Tengah merupakan pasar yang potensial. Berbagai penelitian dan survey memprediksi bahwa dalam periode 2017-2025 pertumbuhan pasar kecantikan Timur Tengah cukup signifikan. Hal ini dikarenakan oleh berubahnya budaya ke arah yang semakin terbuka, meningkatkan tenaga kerja wanita, meningkatnya disposable income, tingginya pendapatan, dan usia populasi yang muda. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan industri kecantikan untuk berekspansi ke Timur Tengah.
        Sebagai kawasan yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, permintaan akan produk kecantikan yang halal sangat tinggi. Selain itu, tren kecantikan Timur Tengah saat ini menunjukkan permintaan yang tinggi akan produk natural yang kandungan kimianya minim. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan kecantikan yang harus melakukan reformulasi ketika memasuki Timur Tengah. Bagi Martha Tilaar, hal ini merupakan peluang. Dengan sertifikasi halal dan bahan alami produknya, Martha Tilaar tidak perlu melakukan reformulasi untuk memasuki Timur Tengah seperti pesaing-pesaingnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, terutama dalam hal kehalalannya.
Untuk memperkuat brand equity di Timur Tengah, sosial media  seperti Instagram dan Youtube merupakan platform yang paling tepat. Kepopuleran beauty influencer di Timur Tengah saat ini sedang tinggi-tingginya. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan beauty influencer melalui sosial media akan menjangkau audience yang besar.
     Ketika memasuki pasar Timur Tengah, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada perawatan kulit dan rambut. Hal ini karena persaingan pasar kosmetik sangatlah ketat. Di sisi lain, pasar perawatan kulit dan rambut cukup potensial. Terdapat permintaan tinggi dalam bidang perawatan kulit akan sunscreen, cleanser, dan antioxidant serum. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang panas, kering, dan berdebu. Selain itu, peminat perawatan rambut di Timur Tengah juga cukup besar. Hal ini terbukti dengan besarnya pengeluaran untuk perawatan rambut di Timur Tengah yang mengalahkan Afrika. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Martha Tilaar sebaiknya berfokus pada lini perawatan rambut hijab, rangkaian perawatan Solusi, dan Biokos.
          Untuk dapat bersaing, sebaiknya penetapan harga ditentukan pada harga menengah. Harga yang tinggi akan sulit bersaing dengan produk mewah, sedangkan harga yang rendah tidak akan menguntungkan. Harga menengah akan lebih tepat, karena pasar brand lokal yang harganya rendah cukup lemah.
         Joint venture dapat dilakukan oleh Martha Tilaar untuk memasuki pasar Timur Tengah. Hal ini telah dilakukannya untuk berekspansi di Asia Pasifik. Dengan melakukan joint venture, resiko akan terminimalisir, dan akan memaksimalkan sumber daya dan informasi (know-how). Strategi rantai pasokan dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan Clariant yang memiliki jaringan yang luas di Timur Tengah. Kerjasama Martha Tilaar dengan Clariant juga telah dilakukan untuk area Asia Pasifik, sehingga akan lebih mudah untuk bekerja sama dengan pihak yang sama di kawasan Timur Tengah.
      Dapat disimpulkan, bahwa sebaiknya Martha Tilaar mempertimbangkan memasuki pasar kecantikan Timur Tengah. Hal ini karena pasar tersebut potensial, terutama untuk beberapa tahun ke depan. Selain itu, Martha Tilaar memiliki keunggulan untuk bersaing dalam hal kehalalan produk dan penggunaan bahan-bahan natural.

Daftar Pustaka
Aaker.D (1996),” Building Strong Brands”, New York: Free press.
Bayus, B. L. (1994). Are product life cycles really getting shorter?. Journal of Product Innovation Management: AN INTERNATIONAL PUBLICATION OF THE PRODUCT DEVELOPMENT & MANAGEMENT ASSOCIATION11(4), 300-308.
Cosmetics, a Booming Market in the Middle East. 2018. https://kawa-news.com/en/cosmetics-a-booming-market-in-the-middle-east/. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.27 WIB.
Dinisari, Mia Chitra. 2018. PT Martina Berto dan Clariant Pasarkan 12 Produk ke Internasional. https://ekonomi.bisnis.com/read/20181003/12/845005/pt-martino-berto-dan-clariant-pasarkan-12-produk-ke-internasional. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.38 WIB.
Exploring Brand Equity in Cosmetics. 2012. https://www.happi.com/issues/2012-11/view_breaking-news/exploring-brand-equity-in-cosmetics. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 14.02 WIB.
GCC Perfume Market: Industry Trends, Share, Size, Growth, Opportunity and Forecast 2018-2023. 2018. https://www.marketresearch.com/IMARC-v3797/GCC-Perfume-Trends-Share-Size-11852224/. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.33 WIB.
Global Economic Prospects 2018: Middle East & North Africa. 2018. https://www.worldbank.org/en/region/mena/publication/gep-2018. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.25 WIB.
Gordon, Lydia & Szalai, Ildiko. 2015. Market Focu: Beauty Growth Dynamics in the Middle East and Turkey.https://blog.euromonitor.com/market-focus-beauty-growth-dynamics-in-the-middle-east-and-turkey/. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.35 WIB.
Gorvett, Jonathan. 2018. Gulf grapples with ‘silent’ economic crisis. http://www.atimes.com/article/gulf-grapples-with-silent-economic-crisis/. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.32 WIB.
Kemenristekdikti Lakukan Kerja Sama Dengan Martha Tilaar Group Untuk Penelitian Produk Inovatif Ke Pasar Internasional. 2018. https://ristekdikti.go.id/kabar/kemenristekdikti-lakukan-kerja-sama-dengan-martha-tilaar-group-untuk-penelitian-produk-inovatif-ke-pasar-internasional/. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.43 WIB.
Make-up Becomes Key Driver of The Middle East’s Beauty Market. 2017. https://www.beautyworldme.com/blog/make-up-becomes-key-driver-of-the-middle-east-s-beauty-market. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.04 WIB.
Middle East & Africa Hair Care Market – Segmented By Product (Colorants, Hair Spray, and Shampoos), Distribution Channel (Direct Selling, Hypermarkets & retai Chains, and E-Commerce), and Geography-Growth, Trends, and Forecast (2018-2023). 2018. https://www.mordorintelligence.com/industry-reports/middle-east-and-africa-hair-care-market-industry. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.02 WIB.
Middle East Cosmetic Markets. 2018. https://www.goldsteinresearch.com/report/middle-east-cosmetics-market-size. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.15 WIB.
Middle East Luxury Cosmetics Market. 2018. https://www.goldsteinresearch.com/report/middle-east-luxury-cosmetics-market. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.17 WIB.
Middle East Megatrends. 2018. https://www.pwc.com/m1/en/issues/megatrends.html. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 12.58 WIB.
Naim, Liana & Oron, Miriam. 2018. The Middle East Market. https://www.cosmeticsdesign-europe.com/Article/2018/12/14/The-Middle-East-beauty-market-2018-overview. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.27 WIB.
Palupi, Wulan Tunjung. 2014. Bryan Tilaar, Presiden Direktur PT Martina Berto Tbk: Siap Perdalam Pasar Asia Pasifik. https://www.republika.co.id/berita/koran/bincang-bisnis/14/09/22/ncat6c-bryan-tilaar-presiden-direktur-pt-martina-berto-tbk-siap-perdalam-pasar-asia-pasifik. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.41 WIB.
Ross, Sarah Joan. 2018. Introducing the Middle East Skincare Stars Taking the World by Storm. https://www.graziame.com/style/fashion/the-middle-east-skincare-stars-taking-the-world-by-storm. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.23 WIB.
Schiffer, Jessica. 2018. How Glamglow Became the Skin-Care Brand with the Most Buzz on Social Media. https://digiday.com/marketing/glamglow-became-skin-care-brand-buzz-social-media/. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.17 WIB.
Simatupang, Tasya. 2018. Mulai 2020, Martha Tilaar akan Ikut Tentukan Tren Warna Dunia. https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/mulai-2020-martha-tilaar-akan-ikut-tentukan-tren-warna-dunia. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.07 WIB.
Sondoh Jr, S. L., Omar, M. W., Wahid, N. A., Ismail, I., & Harun, A. (2007). The effect of brand image on overall satisfaction and loyalty intention in the context of color cosmetic. Asian Academy of Management Journal12(1), 83-107.
Williams, Michaela. 2017. The UAE’s Top Beauty Brands. https://fridaymagazine.ae/beauty/makeup/the-uae-s-top-beauty-brands-1.2130570. Diakses pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 13.20 WIB.
Yoo , Donthe (2000) ,“An Examination of Selected Marketing Mix Elements and Brand Equity” Zeithmal (1988), “Consumer perceptions of price, quality, and value: A means-end model and synthesis of evidence”. Journal of Marketing, 52(3), 2-22

2 komentar:

  1. LuckyLand Casino: Sportsbook, Casino and Slot Machines
    LuckyLand Casino 야구 분석 offers everything you 트리플슬롯 need for the best online gambling 벳익스플로어 experience. Sign-up 바퀴벌레 포커 today and start wagering 하랑 도메인 today!

    BalasHapus
  2. Wynn Las Vegas Casino - JTHub
    The Wynn Las 시흥 출장마사지 Vegas offers guests an 경상북도 출장마사지 array of amenities and indulgences that will 동두천 출장안마 appeal to anyone wanting to make a trip 전라북도 출장마사지 to 강릉 출장마사지 Las Vegas.

    BalasHapus

Strategi J.Co Coffee & Donuts dalam Melakukan Ekspansi Ke Timur Tengah - Roudlotul Jannati Rochnadia Noorva Yudhitya

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL STRATEGI PEMASARAN J.CO COFFEE & DONUTS DALAM MELAKUKAN EKSPANSI KE TIMUR TENGAH Disusun untuk meme...